TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Gegana yang biasa menangani aksi terorisme, Sabtu (15/2/2020) ikut turun mengecek zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangsel.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Asep Adi Saputra menjelaskan tim Gegana diturunkan bukan hanya karena kaitan dengan terorisme.
Melainkan karena ada kesesuaian dengan Detasemen E Gegana yang punya kemampuan Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR).
"Jadi Gegana ini, pasukan dari Korps Brimob yang memang memiliki kemampuan terkait KBR (Kimia, Biologi, dan Radioaktif). Jadi dia sangat match dan kerja sama dengan Batan, ketemu. Karena yang diselidiki adalah radioaktif, Gegana punya alat untuk mendeteksi itu," tutur Asep di Bareskrim Mabes Polri, Senin (17/2/2020).
Baca: Pelaku Aborsi Ilegal di Jakarta Terungkap Buang Ratusan Janin di Sepiteng
Seperti diketahui turunnya tim Gegana menjadi sorotan karena menggenakan pelindung lengkap mulai dari masker, kaca mata anti radiasi hingga alat pendeteksi.
Asep menambahkan saat ini Polri juga tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab mengapa ada paparan radio aktif di lokasi tersebut.
"Jadi saat ini Batan bersama Polda Metro Jaya, Polres Tangsel kemudian Puslabfor juga Gegana Desasemen E yang punya kualifikasi KBR termasuk Direktorat Tindak Pidana Tertentu melakukan penyelidikan bersama guna mengetahui penyebab terjadinya suatu area terpapar radio aktif jenis Cesium 137," papar Asep.
Asep menambahkan Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri dari oleh TKP telah mengamankan beberapa sampel termasuk tanah untuk penyelidikan.
Seperti diketahui Bapeten dan Batan dibantu Gegana Polri tengah melakukan proses clean up bagi tanah yang mengandung radioaktif. Masyarakat diimbau tidak khawatir karena ini telah ditangani oleh pihak yang berkompeten.
Terpisah Bapeten juga memeriksa sembilan warga yang tinggal di area sekitar terpapar radiasi nuklir, tepatnya di Perumahan Batan Indah pada Senin (17/2/2020) pagi tadi.
Pemeriksaan ini disebut dengan whole-body counting (WBC) dimana tubuh warga diperiksa mengacu pada hitungan radioaktivitas yang ada di dalamnya, yakni paparan dari sumber radiasi limbah Cesium-137.
Baca: Hasil Survei Jadi Menteri dengan Kinerja Terbaik, Prabowo Terima Kasih Kepada Masyarakat
Pemeriksaan WBC dilakukan di Klinik Batan yang berlokasi di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, Kawasan Nuklir, Pasar Jumat, Jakarta Selatan.
Hasil pemeriksaan keluar setelah dua atau tiga hari kedepan. Berdasarkan hasil itulah nantinya diketahui apakah warga tersebut terkena dampak radiasi atau tidak.