News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MRT Jakarta

Proyek MRT Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas Perlu Anggaran Rp 4,5 Triliun, Ini Syarat dari Pempus

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas di Stasiun MRT Bundaran HI terpantau normal dan tak ada penumpukan pasca lebaran, Senin (10/6/2019). KOMPAS.com/Ryana Aryadita

TRIBUNNEWS.COM - PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta akan mulai melakukan pembangunan stasiun MRT fase II A CP-201.

Pemegang lelang, yakni Konsorsium Shimitsu Kobayashi dan Adhi Karya telah melakukan teken kontrak dengan PR MRT, Senin (17/2/2020).

Pada fase kedua ini, terdiri dari Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas dengan panjang 2,8 kilometer yang seluruhnya berada di bawah tanah.

Mengutip dari Kompas.com, nilai kontrak dari proyek ini adalah sekira Rp 4,5 triliun.

Sedangkan, proses pengerjaannya akan dilakukan selama 58 bulan dengan target penyelesaian pada Desember 2024 mendatang.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar meresmikan ruang baca buku di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan Stasiun MRT Lebak Bulus, Minggu (8/9/2019) pagi. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar kepada awak media setelah penandatanganan Raket Kontrak antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV) untuk fase 2 CP 201.

"Nilai kontrak pekerjaan ini adalah sekira Rp 4,5 triliun dan akan dikerjakan selama 58 bulan," kata William.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pengerjaan proyek ini memiliki tantangan tersendiri.

Hal tersebut lantaran, pembangunannya berada di kawasan strategis.

"Selama beberapa waktu kita rancang ini semua, alhamdulillah hari ini tuntas dan sudah ditandatangani sejauh 2,8 kilometer," kata Anies.

Anies mengatakan, semua pengerjaan dari MRT fase II ini akan terintegrasi dengan moda transportasi lain.

Hal tersebut bertujuan agar transportasi massal di Jakarta semakin terintegrasi.

"Sekarang, semuanya sudah dirancang untuk terintegrasi."

"Dan ini akan dilakukan untuk seluruh pembangunan transportasi umum."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini