TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Sembilan orang warga Perum Batan Indah Serpong Tangerang Selatan akan diperiksa kadar radioaktifnya menyusul ditemukannya limbah radioaktif di lingkungan mereka beberapa waktu lalu.
Kepala Biro Humas dan Kerjasama Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) Heru Umbara mengatakan kesembilan sampel warga tersebut ditentukan oleh Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten).
Lima warga di antaranya akan diperiksa besok Senin (17/2/2020) dan empat sisanya akan diperiksa lusa pada Selasa (18/2/2020) di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR) Batan di Jakarta Selatan.
"Prosesnya, mengukur seluruh tubuh, pakai detector. Pernah lihat CT Scan belum? Sama seperti itu. Analisanya lain lagi," kata Heru di Perum Batan Indah Serpong Tangerang Selatan pada Minggu (16/2/2020).
Heru mengatakan, prosesnya akan memakan eqktu sekira 20 sampai 30 menit untuk scanningnya, tidak termasuk untuk persiapan dan proses analisa.
"Ya mungkin dua hari sudah bisa diketahui hasilnya. Nanti silakan tanya ke Bapeten. Seluruh data, kami berikan ke Bapeten sebagai penanggung jawab. Habis itu kita evaluasi bersama, seperti hari ini evaluasi harian," kata Heru.
Ayam Peliharaan Warga Juga Akan Diperiksa
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) membuka kemungkinan untuk memeriksa kadar radioaktif ayam dan hewan peliharaan warga Perum Batan Indah Serpong Tangerang Selatan di dekat lokasi ditemukannya limbah radioaktif.
Hal itu karena lokasi ditemukannya limbah radioaktif tersebut merupakan hamparan tanah kosong berupa kebun.
Tampak di lokasi tersebut beberapa ekor ayam berkeliaran.
Kepala Biro Hunas dan Kerjasama Batan Heru Umbara mengatakan sejauh ini timnya juga telah memeriksa pohon dan tumbuhan di sekitar lokasi meski hasilnya belum diketahui.
"Nanti kemungkinan kalau ada indikasi ke arah sana kita akan lakukan ke arah situ (periksa ayam dan peliharaan warga). Tapi tumbuhan, pohon, sudah kita lakukan, tapi hasilnya belum keluar," kata Heru di Perum Batan Indah Serpong Tangerang Selatan pada Minggu (16/2/2020).
Ia mengatakan timnya juga telah memeriksa air di sekitar lokasi.
Heru menyatakan air di sekitar lokasi dalam kondisi aman.
Baca: Bantah Isu Orang Ketiga, Kiwil Sebut Meggy Wulandari Sensitif: Salah Ngomong Dikit Dianggap Serius
Baca: Bermain di ‘Get Married’ Series, Prilly Latuconsina Ingin Tampil Berbeda dari Nirina Zubir
Mengenal Caesium 137 yang Ditemukan di Perumahan Batan Indah
Berdasarkan informasi lanjutan hasil analisis laboratorium oleh BAPETEN dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terhadap serpihan yang ditemukan itu, kemungkinan besar jenis radioaktif yang mencemari adalah Caesium 137 (Cs 137).
Peneliti Limbah Radioaktif di BATAN, Prof. Dr Djarot Sulistio Wisnubroto, menjelaskan bahwa Caesium 137 (Cs 137) adalah salah satu unsur radioaktif.
Unsur radioaktif Cs 137 ini, kata Djarot, banyak digunakan dalam bidang industri dan juga di rumah sakit.
Industri juga menggunakan unsur Cs 137 ini untuk dapat mengukur ketebalan kertas produksinya.
Sementara itu, dalam praktik medis, unsur Cs 137 ini menjadi salah satu unsur yang dipergunakan untuk terapi kanker.
Masyarakat tidak perlu khawatir
Akan tetapi, terkait paparan radiasi di Perumahan Batan Indah, hingga saat ini belum diketahui secara pasti berasal dari mana.
"Dari mana serpihan (Caesium 137 di Perumahan Batan Indah) tersebut belum diketahui dan masih dilacak asalnya," kata Djarot saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/2/2020).
Kendati demikian, Djarot menegaskan bahwa Cs 137 di Perumahan Batan Indah itu berada di tanah dan tidak dapat menyebar melalui udara.
"Cs 137 di Perumahan Batan Indah itu ada di tanah dan tak menyebar via udara, sehingga kontaminasi ada di tanah tersebut," ujarnya.
Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir. Pihak berwenang juga akan segera membersihkan area tersebut sampai kondisi normal dan mengusut dari mana asal Cs 137 itu.
Baca: Limbah Nuklir di Perum BATAN Indah Serpong Lazim Digunakan Pabrik Kertas dan Baja
Baca: Geger Temuan Limbah Radioaktif, BATAN Clean Up Area Perumahan Batan Indah
Pengangkutan Sisa Tanah Terpapar Radioaktif Dihentikan
Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) menghentikan proses pengangkutan sisa-sisa tanah yang terpapar radioaktif di Perum Batan Indah Serpong Tangerang Selatan pada Minggun (16/2/2020) karena hujan lebat turun sekira pukul 12.30 WIB.
Kepala Biro Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara mengatakan hal itu dilakukan untuk menhindari cross contamination atau paparan silang.
"Dengan kondisi hujan seperti ini, nanti malah ada namanya cross contamination. Nanti ada yang jalan kaki, kena air, kena tanah, dan lainnya, malah mengganggu," kata Heru di Perum Batan Indah Serpong Tangerang Selatan pada Minggu (16/2/2020).
Akibat hal tersebut target untuk mengangkut sekira 100 drum tanah dari lokasi tidak tercapai.
Meski begitu, hingga sekira pukul 14.00 WIB, petugas telah mengangkut sekurangnya 34 drum tanah terpapar radioaktif ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PLTR) batan untuk diperiksa.
Heru mengatakan, kegiatan pengangkutan sisa-sisa tanah terpapar radioaktif akan kembali dilakukan esok hari.
"Jadi karena memang kondisinya seperti ini, kami akan melakukan kegiatan lain untuk mengevaluasi kegiatan ini. Jadi sehabis ini kita rapat lagi bersama, mengevaluasi yang tadi kita kerjakan," kata Heru.
(Tribunnews.com/Gita Irawan/Kompas.com/Ellyvon Pranita)