TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melakukan inspeksi ke Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Prasetyo Edi kemudian meminta sejumlah petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) membongkar trotoar baru yang diduga jadi penyebab banjir di kawasan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan ada penyumbatan arus air yang disebabkan puing bangunan.
Ia menilai, kurangnya antisipasi juga menjadi salah satu penyebab banjir melanda ibu kota.
Menurut Prasetyo Edi, antisipasi yang belum siap ketika banjir melanda nantinya akan menyulitkan dalam penanganan banjir.
"Antisipasi harusnya udah siap, jangan setelah penyakitnya datang baru gradak-gruduk (bergerak), enggak selesai bos," ucap Prasetyo Edi dilansir dari kanal YouTube Tvonenews, Minggu (23/2/2020).
Lebih lanjut, Prasetyo Edi sebelum membongkar saluran air, ia sempat melakukan inspeksi ke Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Sunter.
Politisi PDI Perjuangan ini melihat, debit air di kedua pintu air utama ini tidak terlalu deras.
Pada kesempatan yang sama, Prasetyo Edi pun mempertanyakan tanggungjawab Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ia mempertanyakan kegunaan 400 pompa mobil dengan kapasitas 1-6 meter kubik yang pernah dibeli Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Semetara itu, yang memiliki kewenangan untuk menggunakan pompa air tersebut adalah Pemprov.
"Pompa air itu penanggungjawabnya 1.000 persen adalah gubernur bukan orang lain, kepala dinas SDA bukan jagonya di situ, repot juga bos," ujarnya.
Permasalahan Banjir Jakarta Tak Kunjung Selesai, Elektabilitas Anies Baswedan Turun
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengungkapkan jika elektabilitas Anies Baswedan untuk maju menjadi Calon Presiden 2024 menurun.