News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pendemo Mengamuk di Depan Kantor Anies Baswedan, Lempari Petugas Hingga Lompat Pagar

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suana demo di depan kantor Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota digeruduk massa.

Massa yang mengatas namakan Gerakan Rabu Oranye itu membawa sejumlah tuntutan, seperti menolak revitalisasi monas, revitalisasi Taman Ismail Marzuki dan rencana pelaksanaan Formula E.

Kelompok yang dimotori oleh Dewi Tanjung ini juga meminta Anies bertanggung jawab atas musibah banjir yang kerap menerjang ibu kota sejak awal 2020 ini.

Suana demo di depan kantor Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Demo yang berlangsung sejak siang tadi awalnya herjalan kondusif.

Namun, menjelang sore aksi damai itu mendadak mulai ricuh.

Kericuhan dimulai saat beberapa pengunjuk rasa memaksa masuk ke dalam komplek Balai Kota.

Mereka tampak melompati pagar berkelir hitam di depan kantor Gubernur Anies.

Petugas pengamanan dalam (Pamdal) Balai Kota dan sejumlah petugas Satpol PP pun dengan sigap langsung menghadang aksi nekat tersebut.

Meski dihadang, pengunjuk rasa itu pun tetap memaksa masuk mendekat Gesung Balai Kota.

"Minggir, minggir, ini rumah rakyat. Saya mau masuk, mau ketemu Anies," ucap pendemo itu, Rabu (4/3/2020).

Sementara itu, Dewi Tanjung dari mobil komando terus berteriak meminta Gubernur Anies Baswedan keluar dari kantornya.

"Anies.. keluar, sini temui kami di sini," ujarnya dari mobil komando.

Suana demo di depan kantor Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Suasana semakin memanas saat peserta aksi melempar sejumlah benda, seperti panci, kaleng, hingga botol air kemasan ke arah Satpol PP dan Pamdal Balai Kota.

Namun, aksi anarkis pendemo tak berlangsung lama, hanya sekira 10 menit situasi kembali kondusif.

Meski demikian, massa aksi menuding petugas Satpol PP dan Pamdal Balai Kota menangkap salah satu rekan mereka yang sebelumnya memaksa masuk ke Balai Kota.

Mereka pun rekan mereka itu untuk dipulangkan kembali.

"Mana ketua Pamdalnya? Mana? Keluarkan teman kami," kata Dewi Tanjung sambil berteriak.

Bukan kali ini saja kelompok massa yang selalu mengenakan kaos oranye ini menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Anies.

Pada 19 Februari 2020 lalu, massa juga menggelar aksi serupa di depan Balai Kota Jakarta.

Saat itu, unjuk rasa juga sempat memanas lantaran Anies tak mau keluar menemui pendemo.

• FIFA Tunda 3 Laga Timnas Indonesia karena Corona

• Jak Kampus: Kacau, Sampai Begitunya Corona Tunda Laga Persija Vs Persebaya

Kekecewa itu mereka tumpahkan dengan melempari petugas dengan tomat.

Bahkan, mereka juga berusaha merangsak masuk ke dalam Balai Kota dengan melompati pagar kantor Anies.

Berselang seminggu kemudian, tapatnya pada 26 Februari 2020, massa aksi juga menggelar demo di depan Balai Kota.

Sama seperti demo sebelumnya, aksi tersebut sempat memanas lantaran para peserta demo memaksa masuk ke dalam kantor Anies.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Dewi Tanjung Cs Geruduk Kantor Gubernur Anies, Nekat Lompati Pagar Hingga Lempari Petugas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini