TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut hingga Rabu (5/3) sudah ada 2.000 aduan masyarakat yang masuk lewat call center 112 atau 119.
Kepala Dinkes DKI Widyastuti menjelaskan mayoritas masyarakat yang mengadu ke layanan informasi terpusat itu karena khawatir soal penularan infeksi virus corona (COVID-19).
"Lebih dari 2000. Sejak awal tapi progres pergerakannya sampai dengan hari ini 2.000 orang," kata Widyastuti dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Baca: Cerita saat Lakukan Tes Corona di Indonesia, Tak Diizinkan Bekerja Jika Tak Bawa Surat Bebas Corona
Baca: 8 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona, Dirawat di Empat Rumah Sakit Wilayah Bali
Namun, tak semua yang menghubungi terjangkit virus, kebanyakan mereka mengalami gejala sakit seperti virus corona dan panik dengan kondisi dirinya sendiri.
Padahal setelah ditelisik rata-rata mereka hanya flu atau batuk biasa, tapi paranoid menyusul temuan dua warga Depok yang positif virus corona.
"Jangan dibuat seakan-seakan yang lapor itu corona. Karena ada orang yang telepon aja itu kadang-kadang karena panik, bingung, padahal sebetulnya flu," tutut Asisten Kesra DKI Jakarta Catur Laswanto.
"Dari laporan itu akan ditindaklanjuti Dinas Kesehatan. Sehingga Dinas Kesehatan nanti bisa tahu mana yang sebetulnya suspect atau malahan flu biasa," ujar Catur.
Tapi 2.000 laporan yang masuk ke call center tidak terjadi hanya dalam kurun waktu satu dua hari saja. Melainkan diakumulasi jauh sebelum Indonesia dinyatakan positif virus corona.
“Karena ini kan persoalan psikologi. Soal ketakutan," kata dia.