News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

RSUP Persahabatan Isolasi 10 Pasien Pengawasan Corona dan Terima 31 Orang dalam Status Pemantauan

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis membawa pasien ke dalam ruang isolasi Gedung Pinere RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menerima total 31 pasien dengan status dalam pemantauan dan pengawasan berkaitan dengan virus Covid-19 atau virus Corona dan saat ini masih diobservasi secara intensif.

TRIBUNNEWS.COM - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur, merawat 10 pasien dalam status pengawasan virus corona, karena mengalami demam, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit saluran pernapasan.

Direktur Utama RSUP Persahabatan, Rita Rogayah menyampaikan, 10 pasien tersebut baru bepergian ke negara yang terjangkit virus corona.

Namun, mereka tak melakukan kontak langsung dengan pasien yang positif terjangkit virus corona.

"Yang ada di RSUP Persahabatan bukan kasus closed contact (kontak langsung), tapi ada riwayat perjalanan," kata Rita, dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/3/2020).

Saat ini, ke-10 pasien tengah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUP Persahabatan.

Baca: Moeldoko Sebut Pemerintah Susun Strategi Cegah Corona Sejak Awal, Najwa: Jubir Baru Ditunjuk Kemarin

Baca: Achmad Yurianto: 68 Kru Diamond Princess Negatif Virus Corona, Seorang Diperiksa Ulang

Sementara itu, juga ada 31 orang dalam pemantauan, tapi tidak dirawat.

Mereka juga diketahui memiliki riwayat baru berpergian dari negara terjangkit.

"Sebanyak 29 orang itu tambah dua hari ini perjalanannya macam-macam, saya tidak hafal negaranya."

"Karena saat ini negara terjangkit total 70-an, orang dari negara terjangkit itu kita anggap orang dalam pemantauan," ujar Rita.

Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Rita Rogayah di RS Persahabatan, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020). (Apfia Tioconny Billy/Tribunnews.com)

Gejala Orang dalam Pemantauan

Menurut Rita, orang dalam pemantauan, karena memiliki gejala seperti demam, batuk, dan hasil foto rontgen tidak ada infeksi saluran pernafasan.

Levelnya akan naik, jika orang tersebut pernah kontak langsung dengan orang yang terjangkit corona.

Selain itu, orang tersebut juga baru pulang dari negara yang terjangkit virus corona.

"Jadi mereka (ODP) ini tidak di rumah sakit, kami pulangkan, nanti kami kontak Dinas Kesehatan, mereka yang akan memantau."

"Jadi ODP ini tidak (dirawat) di rumah sakit, dia di rumah," jelas Rita.

Kondisi 2 Pasien Positif Corona

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengungkapkan, kondisi dua warga negara Indonesia yang positif virus corona, kini semakin membaik.

Ia menyampaikan, kedua pasien tersebut juga sudah tak lagi mengalami demam.

"Kondisinya sudah lebih baik dari kemarin," kata Yuri, dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

Baca: RSPI Sulianti Saroso Beber Prosedur Rawat 2 Pasien Positif Corona, Hanya Tersisa Sedikit Batuk

Baca: Cerita Risma Timbun Masker Sejak Januari: Ada di Kelurahan, Akan Dibagi Gratis untuk Cegah Corona

Meski masih mengalami batuk, namun dipastikan kondisi mereka sudah membaik.

"Batuk tapi jarang-jarang, mudah-mudahan nanti semakin membaik," ujar Yuri.

Menurutnya, dua pasien positif corona itu diperbolehkan pulang, jika sudah dua kali dinyatakan negatif corona saat pemeriksaan.

"Harus dua kali negatif (untuk bisa pulang)," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Pemeriksaan virus akan dilakukan pada hari kelima dan hari ketujuh setelah kedua pasien dirawat sejak Senin (2/3/2020).

Mereka akan kembali dirawat, jika pada hari kelima tetap dinyatakan positif.

"Nanti hari kelima kita tes lagi kalau negatif dua hari kemudian kita cek negatif ya pulang," ungkapnya.

Jokowi Umumkan Pasien Positif Corona

Sebelumnya, dua WNI di Indonesia dipastikan terjangkit virus corona, setelah kontak langsung dengan warga negara Jepang yang positif virus corona.

Saat ini dua orang tersebut telah mendapat perawatan dari tenaga medis di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Presiden Jokowi mengatakan, pasien berinteraksi dengan warga asal Jepang saat berada di Indonesia.

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto umumkan kasus pertama positif Corona di Indonesia, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/20) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Kementerian Kesehatan telah melakukan penelusuran terkait siapa saja orang yang ditemui oleh warga Jepang tersebut.

"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu," ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

"Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," jelasnya.

Baca: Dirut RSUP Persabatan Tegaskan Tidak Terbitkan Surat Bebas Virus Corona

Baca: Virus Corona Buat Kualifikasi Piala Dunia 2022 Ditunda, Begini Respon Mochamad Iriawan

Ia mengatakan, warga Jepang itu telah meninggalkan Indonesia, dan terdeteksi virus corona saat berada di Malaysia.

Selanjutnya, pemerintah Indonesia langsung melakukan pemeriksaan terhadap dua orang Indonesia yang bertemu warga Jepang itu sebelumnya.

"Dicek dan saya dapat laporan dari Pak Menkes, bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," imbuh Presiden Jokowi.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Dean Pahrevi/Dani Prabowo/Ihsanuddin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini