TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang remaja 15 tahun kepada bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat menjadi polemik di masyarakat.
NF, tersangka yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP itu tega membunuh APA yang merupakan tetangganya dengan tangannya sendiri.
Peristiwa itu dilakukan NF di dalam rumahnya dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi.
Beberapa fakta baru terungkap setelah pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Di antaranya yakni perubahan yang dirasakan tetangganya semenjak NF duduk di bangku SMP.
Selain itu juga terungkap bahwa NF tinggal bersama ibu tirinya dan ayah kandungnya.
NF banyak menuliskan pesan untuk sang ayah yang berisikan kata-kata yang cukup mengejutkan.
Ditemukan pula tulisan NF di media sosial hingga permintaan polisi terhadap hasus ini.
Baca: Ibu Kandung Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun Ungkap Permintaan, Ayah Korban: Tetap Ada Hukumannya
Berikut fakta terbaru dari kasus pembunuhan yang dilakukan NF kepada bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakpus.
Perubahan Perilaku
Peristiwa yang dilakukan NF itu mengejutkan para tetangganya.
Banyak para tetangga yang tak menyangka jika APA menjadi korban dari tetangganya sendiri yang masih duduk di bangku SMP.
"Ya Allah kasihan banget ya itu, gusti," cetus seorang warga ketika jenazah dibawa ambulans, Jumat (6/3/2020).
Yanti, warga setempat mengaku dulunya ketika masih SD, NF kerap mengajak anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya untuk bermain.
Namun demikian, ketika menginjak bangku SMP, NF sudah jarang bermain bersama anak-anak lain, bahkan lebih banyak mengurung diri.
“Dia tidak main. Dulu lagi SD pernah main, mengajak anak-anak ke atas (kamar NF),” kata Yanti seperti dikutip dari TribunJakarta.
Baca: Analisis Pakar Mikro Ekspresi soal Gambar Siswi SMP Bunuh Bocah, Frustasi, Dipaksa untuk Tahan
Pesan untuk sang Ayah
TribunJakarta melaporkan, polisi menemukan 13 gambar dalam sebuah kertas dan beberapa tulisan kalimat yang dibuat oleh NF dalam sebuah papan.
"Total ada tiga belas, nih. Ini gambar dia semua,"kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, dalam konferensi pers.
Tulisan-tulisan itu banyak ditujukan untuk sang ayah diantaranya yakni.
"Tomorrow I will try to laugh see my dad is death gone forever." (Besok aku akan mencoba tertawa melihat ayahku mati selamanya)," tulis NF.
Tulisan NF yang cukup horor ditujukan untuk ayahnya di papan tulis berwarna putih.
"Please dad...don't make me mad, if you not want death. I will make you go to grave." (Tolong ayah... jangan membuatku marah, jika kamu tidak ingin mati. Aku akan membuatmu pergi ke kubur)," tulisnya.
"My dad is my crush, I want to leave my dad or my dad is death. (Ayah menghancurkan saya. Saya ingin meninggalkan ayah atau ayah yang meninggal)," tulis NF.
Tulisan lainnya berbunyi, "I'll learn to change my life but I need more time." (Saya akan belajar mengubah hidup saya tetapi saya butuh lebih banyak waktu).
"I will always love you. Who? unknown." (Aku akan selalu mencintaimu. Siapa? Tidak dikenal).
Baca: Sibuk Main HP Saat Tetangga Cari Bocah di Sawah Besar, Siswi SMP Tulis Status : Borgol Saya
Tulisan di Media Sosial
Ketika banyak orang mencari APA yang disembunyikan didalam lemari, NF sempat menuliskan sebuah status di media sosial facebook.
Ungggahan status itu sempat dicapture oleh akun facebook Noven Anggara.
Noven mengaku berteman dengan di facebook dan unggahan yang dibuat NF sering muncul di beranda media sosialnya.
Awalnya, NF mengira unggahan status yang dibuat NF hanyalah sebuah candaan namun ternyata adalah serius.
Dia temen Facebook aja, Sering lewat di beranda buat nge-share meme dll
"Tapi tiba tiba dia bikin status kayak gitu, jadi sama orang lain juga termasuk saya ngiranya bercandaan doang, ternyata itu hal yang serius dan nyata terjadi," kata Noven seperti dilansir TribunBogor.
Baca: Bukan Psikopat, Psikolog Forensik Sebut Remaja Pembunuh Bocah Callous Unemotional
Status yang ditulis NF tersebut kini viral di media sosial namun diketahui postingan tersebut sudah dihapus termasuk akun facebook NF.
Ada sejumlah postingan yang dibuat setelah membunuh bocah 6 tahun tersebut.
"Balita tak bernyawa itu masih di lemari bajuku.
Banyak warga yang mencarinya.
Pak RW selaku polisi dan pak RT yang memeriksa rumah ku seluruhnya tak ada satupun dari yang menemukannya.
Tak ada satupun yang tau aku pelakunya.
Oke besok siap berserah diri," tulis dalam capture.
Ada sejumlah status lain yang ditulis.
"Maljum tengah malem gini, apa bakal bangun dengan kondisi kyk zombie ?" tulisnya.
Akun itu kembali menulis membuat pengakuan.
"Saya pelakunya, borgol saya pak (emoticon senyum)"
"Penjara/rehabilitas?"
Lalu ia menulis status dalam perjalanan dan sedang berada di dalam sebuah mobil.
"Otw"
"Pak polnya baik hehe" tulisnya.
Baca: Soal Remaja Bunuh Bocah di Jakpus, Psikolog Tika Bisono: Pokoknya yang Nyakitin Harus Enggak Ada
Permintaan Polisi
Kasus ini telah menyita sejumlah pihak yang membuat polisi juga turut berkomentar.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto meminta semua pihak mengakhiri polemik kasus pembunuhan ini.
Bukan tanpa sebab, Susatyo khawatir jika kasus ini terus diberikan perhatian, anak-anak lainnya dapat meniru perbuatan NF ini.
"Saya jujur khawatir bila pemberitaan berlebihan akan jadi negatif kalau dikonsumsi anak-anak, nanti jadi kontraproduktif," kata Susatyo, Senin (9/3/2020) dikutip Tribunnews.
Menurutnya, kasus ini sudah cukup agar para orangtua lebih peduli dan melakukan pengawasan kepada anak-anak.
"3 hari ini cukup lah untuk pemberitaan ini agar masyarakat mengetahui kejadian sehingga bisa lebih aware dan melakukan langkah-langkah perlindungan bagi anak-anak kita," ungkap dia.
Namun demikian, ia memastikan untuk menuntaskan kasus ini hingga selesai dengan profesional.
"Untuk saat ini tim dari RS Polri Kramat Jati masih bekerja secara profesional apabila ada perkembangan yang signifikan, pasti akan kami sampaikan," kata Heru kepada awak media, Senin (9/3/2020).
(Tribunnews.com/Tio/Ighman, TribunJakarta/RizkyHidayat, TribunnewsBogor.com/Sanjaya)