TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Senin (9/3/2020) kemarin, NF siswi SMP yang membunuh bocah APA (5) masih menjalani pemeriksaan kejiwaan hingga dua minggu kedepan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kabid Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Kombes Yoyok Witarto mengatakan selama menjalani pemeriksaan, NF selalu koperatif.
"Dia baik-baik saja, kejiwaannya masih diobservasi. Sejauh ini koperatif dengan para dokter," kata Yoyok pada Tribunnews.com di RS Polri Kramat Jati, Selasa (10/3/2020).
Baca: 14 Hari Jalani Periksaan Kejiwaan di RS Polri, Remaja Pembunuh Bocah Dalam Kondisi Sehat
Mengenai hasil sementara observasi, Yoyok enggan menjelaskan karena masih berproses.
Menurutnya secara keseluruhan NF tampak normal seperti remaja pada umumnya.
"Kalau dilihat ya normal tapi kan harus dilihat detailnya. Selama dua minggu ini, ada yang aneh tidak," tuturnya.
Baca: Ada Faktor X Mengapa Kasus 01 dan 02 Belum Sembuh dari Virus Corona
Sebelumnya Kepala Tim Dokter Jiwa Forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana mengatakan ada beberapa dokter yang dilibatkan untuk mengobservasi NF.
"Ada tim dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilogi, dan dokter spesialis juga. Prosenya 14 hari kerja," imbuh Henny.
Sebelum melakukan wawancara mendalam untuk menggali sosok NF, tim dokter lebih dulu melakukan pendekatan dengan berkenalan pada NF agar dia merasa nyaman, tenang dan aman untuk bercerita.
Untuk diketahui NF diduga telah membunuh bocah APA (5) secara sadis. Pada kepolisian, NF mengaku tidak bisa membendung hasrat untuk membunuh.
Korban dibunuh dengan cara dibenamkan di bak mandi rumah NF. NF sempat menyimpan korban di lemari kamar lantai 2 rumahnya.
Satu hari setelah kejadian, NF melaporkan perbuatannya pada anggota di Polsek Tamansari. Karena lokasi kejadian masuk wilayah hukum Polsek Sawah Besar, kasus akhirnya ditangani Polsek Sawah Besar dibantu Polres Jakarta Pusat.
Baca: 45 Pasien Berstatus ODP Virus Corona di RSUP Persahabatan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menuturkan NF dengan sangat santai mengaku tidak menyesal telah menghilangkan nyawa temannya. Sebaliknya ketika diperiksa, NF merasa puas.