TRIBUNNEWS.COM - Tetangga pelaku dan korban bernama Dede mengungkapkan reaksi yang ditunjukkan oleh tersangka NF (15) saat warga mencari keberadaan bocah berinisial APA (6) di rumah siswi SMP tersebut.
Ia menyampaikan, bocah yang tinggal di Jakarta Pusat itu sempat dinyatakan hilang, sebelum jenazahnya ditemukan di lemari kamar pelaku.
Warga bersama Kapolsek Sawah Besar sempat mencari APA ke rumah pelaku, meski saat itu mereka belum curiga, pembunuhnya adalah NF.
"Beberapa warga termasuk Pak Kapolsek Sawah Besar yang kebetulan warga sana itu ikut mencari."
"Kita mencari termasuk sampai ke dalam rumah si pelaku."
"Tapi kita enggak berpikir arahnya lebih ke seperti ini," ujar Dede, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (11/3/2020).
Baca: Sering Nonton Film Horor, Remaja Pembunuh Bocah Diduga Punya Pikiran Ekstrem hingga Rencana Membunuh
Baca: Ungkap Makna Tulisan Tangan Siswi SMP Bunuh Bocah, Grafolog: Sinyal Butuh Bantuan Sudah Terlihat
Saat masuk ke rumah pelaku, Dede mengaku bertemu dengan NF.
Saat itu, ekspresi NF saat itu terlihat biasa, tak menunjukkan rasa takut dan wajah yang bingung,
"Ekspresinya biasa aja, biasa kayak orang biasa, enggak kayak layaknya orang punya salah yang takut," ungkap Dede.
"Dia biasa aja, bahkan dia sempat ditanya," katanya.
"Yang ditanyakan itu 'Bapak ke mana?'" jelasnya.
Dede menyampaikan, ayah NF saat itu tak ada di rumah, karena sedang bekerja di Semarang.
"Kebetulan bapaknya satu minggu sebelum ditemukan sudah berangkat ke Semarang karena suatu pekerjaan. Bapaknya di kuli bangunan," ujar Dede.
Tetangga Sebut Pelaku Sosok yang Pendiam
Sebelumnya, tetangga NF, Yanti mengungkapkan, siswi SMP tersebut dikenal sebagai remaja yang tertutup.
NF sering mengurung diri di kamar sejak duduk di bangku SMP, yang ternyata berbeda saat pelaku masih SD.
Menurut Yanti, NF dulu sering mengajak anak-anak di lingkungan rumahnya untuk bermain.
Namun, kebiasaan dari pelaku itu berubah setelah masuk SMP.
“Dia tidak main. Dulu lagi SD pernah main, mengajak anak-anak ke atas (lantai 2 rumahnya),” ujar Yanti, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (9/3/2020).
Sebelumnya, NF lebih sering mengurung diri di kamarnya.
Baca: Jika Remaja Pembunuh Bocah Dinyatakan Gangguan Jiwa, Keluarga Korban Ingin Pelaku Pindah Rumah
Baca: Hubungan Remaja Pembunuh Bocah 6 Tahun dengan Ibu Tiri Diungkap, Tetangga: Tak Pernah Bertengkar
Yanti menyebut, pelaku kesehariannya seperti anak sekolah pada umumnya.
NF langsung masuk kamarnya yang berada di lantai dua sepulang sekolah.
“Kalau pagi berangkat sekolah. Pulang sekolah, di atas. Paling turun untuk makan,” jelasnya.
Ia menambahkan, NF memang dikenal sebagai sosok yang pendiam.
“Anak itu pendiam. Dia tidak pernah ngomong sama orang (lebih) tua."
"Tidak pernah tanya, tidak pernah,” ungkap Yanti, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu.
Menurutnya, kedua orangtua dari pelaku memang sudah berpisah.
Korban dan Pelaku Sering Main Bersama
Ayah korban, Kartono (40) mengatakan, adik NF merupakan teman sebaya dari APA.
Ia mengatakan, istrinya sering meninggalkan korban bermain dengan NF dan adiknya, saat ibu APA bekerja di rumah pelaku.
"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada ya main."
"Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," jelas Kartono, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (9/3/2020).
Baca: Pengacara Bocah yang Dibunuh ABG Harap Pelaku Tak Bebas, Karni Ilyas: Enggak Ada yang Bisa Usir
Baca: Di ILC, Tetangga ABG Pembunuh Bocah di Jakpus Soroti Pesan Mau Siksa Baby: Yang Punya Saya Doang
Ia menambahkan, keluarga sungguh tak menyangka anaknya tersebut bisa meninggal dengan tak wajar.
Selain itu, pelaku juga merupakan tetangganya sendiri dan sering bermain dengan anaknya.
"Saya enggak sangka, anak saya di situ sudah lama bertetangga."
"Sudah lama. Biasa (APA) main dengan adiknya umur 4 tahun," imbuh Kartono.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah/Ferdinand Waskita)