News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswi SMP Bunuh Bocah

Ibu Bocah yang Dibunuh Siswi SMP Sempat Lihat Sandal Korban di Rumah Pelaku: Enggak Mikir Negatif

Penulis: Nuryanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pemakaman korban pembunuhan yang dilakukan seorang remaja 15 tahun di Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Ibu bocah korban pembunuhan remaja di Jakarta Pusat, Ratnawati mengungkapkan, anaknya yang berinisial APA (6) sempat dinyatakan hilang.

Ia mengaku melihat sandal anaknya di rumah pelaku berinisial NF (15) yang diketahui sebagai tetangganya itu.

Namun, Ratnawati tetap tak curiga pada NF setelah dirinya melihat sandal tersebut.

"Memang sandal ada, anak saya memang gitu kadang suka ninggalin sendal di situ (rumah pelaku)."

"Nanti dia (korban) ambil sandal lagi di rumah," ujar Ratna, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (11/3/2020).

Sebelum mengetahui anaknya dibunuh dan jasadnya dimasukkan pelaku ke dalam lemari, Ratnawati menduga anaknya bermain di suatu tempat.

"Pikiran saya begitu, biasa aja gitu, jadi saya enggak punya pikiran negatif apa gimana sama rumah (pelaku) itu."

"Jadi saya pikir ya udah paling dia (korban) main apa ke mana gitu," ungkap dia.

Baca: Remaja Bunuh Bocah Akibat Sering Nonton Film Horor, Ahli Forensik: Kalau Candu, Memang Memengaruhi

Baca: Kronologi Lengkap Bocah 5 Tahun Dibunuh Siswi SMP, Ibu Korban Akui Anaknya Tak Dekat dengan Pelaku

Setelah NF menyerahkan diri ke kantor polisi dan pihak kepolisian mendatangi rumah pelaku, Ratnawati masih belum mengetahui jika anaknya disimpan di lemari kamar pelaku.

"Belum sama sekali, saya enggak tahu kalau anak saya ada di situ."

"Setelah datang polisi di situ terus ada satu orang ngomong di lantai dua (rumah pelaku)," katanya.

Namun, saat tahu anaknya ditemukan di lemari pelaku dalam keadaan tak bernyawa, Ratnawati sangat terkejut dan tak bisa berpikir apapun.

"Saya enggak tahu juga karena saya sudah blank (kosong)."

"Karena ada yang bilang anaknya begini, anaknya begini, udah ramai semua di rumah saya, saya enggak bisa berpikir apa-apa lagi," ungkap Ratnawati.

Pelaku Tunjukkan Reaksi Biasa sebelum Korban Ditemukan

Tetangga pelaku dan korban bernama Dede mengungkapkan reaksi yang ditunjukkan oleh NF saat warga mencari keberadaan korban ke rumahnya.

Warga bersama Kapolsek Sawah Besar sempat mencari APA ke rumah pelaku, sebelum pelaku menyerahkan diri.

Saat itu warga belum curiga bahwa pembunuhnya adalah NF.

"Beberapa warga termasuk Pak Kapolsek Sawah Besar yang kebetulan warga sana itu ikut mencari."

"Kita mencari termasuk sampai ke dalam rumah si pelaku."

"Tapi kita enggak berpikir arahnya lebih ke seperti ini," ujar Dede, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu.

Baca: Bahas Kasus Pembunuh Bocah, Sudjiwo Tedjo Berkelakar Singgung John Lennon: Karni Ilyas yang Ditembak

Baca: Otak Remaja SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Diteliti untuk Tahu Penyebab Ia Minim Empati

Saat masuk ke rumah pelaku, Dede mengaku bertemu dengan NF.

Saat itu, ekspresi NF saat itu terlihat biasa, tak menunjukkan rasa takut dan wajah yang bingung, 

"Ekspresinya biasa aja, biasa kayak orang biasa, enggak kayak layaknya orang punya salah yang takut," ungkap Dede.

"Dia biasa aja, bahkan dia sempat ditanya," katanya.

"Yang ditanyakan itu 'Bapak ke mana?'" jelasnya.

Dede menyampaikan, ayah NF saat itu tak ada di rumah, karena sedang bekerja di Semarang.

"Kebetulan bapaknya satu minggu sebelum ditemukan sudah berangkat ke Semarang karena suatu pekerjaan. Bapaknya di kuli bangunan," ujar Dede.

Korban dan Pelaku Sering Main Bersama

Sebelumnya, ayah korban, Kartono (40) mengatakan, adik NF merupakan teman sebaya dari APA.

Ia mengatakan, istrinya sering meninggalkan korban bermain dengan NF dan adiknya, saat ibu APA bekerja di rumah pelaku.

"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada ya main."

"Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," jelas Kartono, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (9/3/2020).

Baca: Otak Remaja SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Diteliti untuk Tahu Penyebab Ia Minim Empati

Baca: Tetangga Bersyukur Anaknya Tak Main Saat Siswi SMP Bunuh Bocah, Ungkap Aduan Ibu Tiri ke Ibu Kandung

Ia menambahkan, keluarga sungguh tak menyangka anaknya tersebut bisa meninggal dengan tak wajar.

Selain itu, pelaku juga merupakan tetangganya sendiri dan sering bermain dengan anaknya.

"Saya enggak sangka, anak saya di situ sudah lama bertetangga."

"Sudah lama. Biasa (APA) main dengan adiknya umur 4 tahun," imbuh Kartono.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini