TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Animo warga menggunakan KRL Commuter Line pantang surut.
Meski disebut-sebut jadi lokasi rawan penyebaran virus corona suasana kereta tujuan Bogor-Jakarta tetap penuh sesak.
Para penumpang juga mengaku santai saat berada di dalam KRL yang penuh sesak. Yogie misalnya, tetap santai pergi beraktivitas menuju kantornya dengan KRL.
"Santai saja saya mah, hidup, mati, jodoh, rezeki sudah ditentukan Allah SWT. Waspada tetap, ikhtiar tetap berdoa agar selamat juga jangan putus,"ujar PNS di sebuah instansi pemerintahan ini saat berbincang dengan Tribun, Kamis(12/3/2020).
Baca: Liga Eropa: Sevilla Kontra AS Roma dan Inter Milan vs Getafe Ditunda Karena Virus Corona
Baca: Ratu Belanda Maxima Spontan Melepaskan Sarung Tangan Saat Berjabatan dengan Sri Sultan HB X
Baca: Seleb Hollywood Tom Hanks dan Istri, Rita Wilson, Dikabarkan Positif Virus Corona COVID-19
Hal serupa dikatakan penumpang KRL lainnya bernama Buddy.
Pria yang bekerja di sebuah kampus kawasan Ancol ini meminta penumpang tidak paranoid meski KRL Bogor-Jakarta disebut-sebut sebagai lokasi rawan virus corona.
"Sebaiknya enggak terlalu parno (paranoid) sama ungkapan risiko terbesar di KRL Bogor Depok Jakarta Kota.
Semua juga berisiko, kalau pemikirannya dari sisi kepadatan penumpang.
Yang penting ikhtiar, waspada, dan juga antisipasi misalnya pakai masker walaupun sehat karena yang sakit kadang malas pakai masker atau susah dapat masker.
Ketakutan nggak, jemawa juga nggak. Jadi ya jangan terlalu berlebihan dalam menghadapi, "kata Buddy.
Indra Sadik, penumpang KRL lainnya mengatakan, adanya virus corona di Indonesia justru membuat dirinya lebih menjaga kebersihan diri.
Ia jadi rajin cuci tangan dan selalu menjaga kebersihan pakaian.
"Kalau sekarang sih lebih kebersihan diri, keluar peron pakai hand sanitizer, sampai rumah cuci tangan, mandi, ganti baju,"ujarnya.
Pantauan Tribun di stasiun Cilebut sekira pukul 06.15 hingga 06.40 WIB penumpang yang menggunakan KRL tetap padat.
KRL Commuter Line yang datang dari arah Bogor menuju Jakarta Kota yang datang silih berganti pun sudah penuh sesak.
Sebagian besar dari mereka mengenakan masker saat naik KRL. (Willy Widianto)