TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Antrean pembeli di kasir salah satu gerai supermarket di wilayah Puri Indah, Jakarta Barat, terasa lebih panjang dari biasanya pada Minggu siang.
“Saya sudah antre hampir satu jam tapi cuma geser dikit,” kata seorang pengunjung supermarket yang enggan disebutkan namanya, Minggu (15/3/2020) siang.
Alhasil, dia memutuskan meninggalkan barang belanjaannya sebelum sampai di kasir dan mencari toko kelontong.
Namun, hingga kini belum ada yang bisa memastikan, panjangnya antrean di supermarket di Puri Indah tersebut akibat bertambahnya jumlah pasien positif corona.
Kasus Pertama
Sebelumnya, sejak Presiden Joko Widodo mengonfirmasi kasus pertama virus corona di Indonesia, yakni pada Senin (2/3/2020), diduga banyak masyarakat Indonesia yang panik.
Salah satu fenomena yang muncul setelah pengumuman itu adalah panic buying.
Banyak orang memborong aneka kebutuhan sehari-hari di pusat perbelanjaan. Jumlah barang yang dibeli pun tak sedikit.
Semakin Bertambah
Juru bicara penanganan virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia per Sabtu (14/3/2020) siang mencapai 96.
Jumlah itu bertambah 27 dari sehari sebelumnya atau Jumat (13/3/2020).
"Ini didapatkan dari tracing yang kita kerjakan secara masif," kata Yuri di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu.
Dari jumlah itu, sebanyak delapan pasien dinyatakan sembuh. Pasien dinyatakan sembuh setelah dua kali negatif pada pemeriksaan virus corona.
"Indikasinya tidak ada keluhan fisik dan dua kali pemeriksaan virus dinyatakan negatif," ujar Yuri.
Menurut Yuri, Covid-19 bisa sembuh karena peningkatan imun tubuh.
Dia menegaskan, pasien yang meninggal karena ada faktor penyakit pendahulu. Hingga kini jumlah pasien yang meninggal sebanyak lima orang.
Dalam kesematan itu, Yuri mengatakan, pemerintah tak lagi melakukan penelusuran atau tracing dari satu kasus Covid-19 dengan cara yang saat ini dilakukan.
Pemerintah, kata dia, sudah merumuskan cara lain untuk mempercepat penemuan kasus positif Covid-19 melalui pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.