Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah rata-rata penumpang MRT Jakarta pekan kemarin di periode tanggal 16 - 20 Maret 2020 mengalami penurunan signifikan karena dugaan masyarakat ibukota yang khawatir atas penularan virus corona.
Jumlah penumpang MRT di periode ini mencapai 22.448 orang atau turun signifikan karena sebelum kondisi pandemi virus corona rata-rata penumpang mencapai sekitar 100 ribu per hari.
Penurunan juga terjadi pada akhir pekan. Pada Sabtu (21/3) dan Minggu (22/3) kemarin, rata - rata penumpang cuma 5 ribu jiwa alias 5 persen dari rerata di kondisi normal.
"Begitu pula pada akhir pekan, jumlah penumpang sudah sangat rendah," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (24/3/2020).
Baca: Kamera Genggam Ini Bisa Digunakan untuk Ukur Suhu Tubuh Tanpa Risiko Tertular Corona
Operasional MRT Jakarta juga diperpendek. Terhitung Senin (23/3) ini, jam operasional dimulai pukul 06.00 - 20.00 WIB.
Kuota penumpang tiap gerbong turut dibatasi yang mengacu pada konsep Social Distancing Measure, dengan jarak minimal 1 meter.
Baca: DPR Setuju Ujian Nasional 2020 Ditiadakan
Kuota penumpang per gerbong dibatasi 60 orang atau 360 orang untuk satu rangkaian kereta. Jarak headway atau ketibaan kereta di stasiun tetap seperti biasa, alias 5 menit pada jam sibuk, dan 10 di luar jam sibuk.
Baca: Cerita Tentang Sidang Skripsi Ditunda Setelah Pegawai Kampus Positif Terinfeksi Virus Corona
Meski jumlah penumpang menurun drastis, MRT Jakarta yetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 di lingkungan stasiun.
Sebelum masuk stasiun, penumpang diperiksa suhu tubuh, disediakan hand sanitizer atau cairan pencuci tangan, tersedia pula tempat mencuci tangan dengan air mengalir, pembersihan aset dan fasilitas, serta pemberlakuan jarak sosial.