TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang tukang becak dipukuli tiga satpam diklaim polisi berakhir damai.
Kapolsek Laweyan Kompol Ari Sumarwono mengklaim bahwa kasus penganiayaan terhadap tukang becak bernama Ngadino ini diselesaikan secara damai.
Namun fakta berbeda justru diungkap oleh menantu Ngadino, Toni Handriyanto.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ngadino menjadi korban penganiayaan tiga satpam di Solo.
Ngadino yang merupakan seorang tukang becak ini dituduh mencuri di Museum Keris Solo.
Seolah dibutakan emosi, ketiga satpam langsung memukuli Ngadino yang tak berdaya.
• Kronologi Tukang Becak di Solo Dipukuli Dikira Pencuri, Ganjar Pranowo Beri Tanggapan Tegas
• Mira, Transpuan yang Dipukuli & Dibakar Hidup-hidup Setelah Dituduh Mencuri, Pelaku 7 Orang Preman
Darah pun mengucur di hidung Ngadino yang hanya bisa terduduk.
Tak hanya itu, para satpam ini juga membawa tongkat pramuka panjang untuk memukuli Ngadino.
Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat 17 April 2020 pukul 15.30 WIB di Museum Keris, Jalan Bhayangkara Nomor 2, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo.
Video Ngadino dipukuli tiga satpam ini sontak viral di media sosial.