TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI menaruh fokus untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan di bulan ramadan.
Komisi yang membidangi perekonomian termasuk ketahanan pangan ini menyebut diperlukan antisipasi dini oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan BUMD bidang pangan terhadap potensi kenaikan itu.
"Kita (Komisi B) ingin bukan hanya stok tapi distibusinya harus ada di bawah, jangan sekedar stok di gudang tapi juga di pasar-pasar, dan harganya stabil," ucap Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz saat dikonfirmasi, Sabtu (25/4/2020).
Pasalnya kata dia, jangan sampai stok disebut pada level aman tapi kenyataan di lapangan harga komoditi itu alami kenaikan.
"Kalau stok cukup banyak tapi harganya tinggi maka tidak akan ada gunanya juga," ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI menjamin pasokan pangan bagi warga ada di level aman selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.
"Warga Jakarta tidak perlu khawatir," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian DKI Darjamuni, Kamis (9/4/2020).
Katanya, distribusi pangan dari dalam dan luar Jakarta dijamin pemerintah. Selama penerapan PSBB, tidak ada pembatasan dari sisi proses pengadaan dan distribusi pasokan.
Kecukupan pangan meliputi 3.000 ton per hari pasokan beras masuk ke Jakarta melalui Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT. Food Station Djipinang Jaya.
Stok beras di Bulog, Food Station, dan PIBC hingga hari ini sebanyak 254.891 ton. Ketersedian beras ini disebut mampu mencukupi kebutuhan warga Jakarta hingga Idul Fitri nanti.
Sedangkan untuk persiapan Idul Fitri di Jakarta, stok beras yang direncanakan sebanyak 445.000 ton beras. Jumlah tersebut dikatakan cukup untuk persediaan selama lima (5) bulan ke depan.
Ketersediaan stok gula pasir yang mencapai 5.733 ton juga dijamin aman hingga idul fitri.
Sebab jumlah tersebut belum diakumulasi dari stok para distributor.
Sementara stok daging sapi saat ini tersedia 9.808 ton, dan aman untuk memenuhi kebutuhan idul fitri nanti. Stok aman juga berlaku bagi bahan pangan lain seperti minyak goreng, telur, bawang merah, cabai, sayur, dan buah-buahan.