Saat ditanya berapa usianya, ia lantas menjawab dengan polos.
"Usianya, usianya aku 12 tahun, kalau udah sehat Novi mau pulang dijemput keluarga," katanya
Saritem pun kemudian juga datang. Saritem dan Novi berebutan bicara mencari perhatian kepada kami. Ketika mereka dulu-duluan bicara saya jadi tidak paham.
Saritem, yang nama aslinya Nur Komalasari, mengaku sudah berusia 36 tahun. Ia setidaknya masih bisa saya ajak berbicara.
"Aku dapat upah di sini ngurusin kucing ngasih makan kucing," ucapnya.
Saat hendak pulang, Saritem dan Novi terus menemani kami hingga pintu gerbang.
Mau tak mau kami hanya mengangguk-anggukan kepala setiap mereka berbicara.
Novi pun selalu menagih uang ke arah saya minta dibelikan kerupuk sementara Saritem terus meminta untuk diantarkan pergi naik motor.
Bahkan saat wartawan sudah meninggalkan gerbang sekolah, mereka dari kejauhan terus memanggil-manggil.
"Jangan lupa jemput ya, Jangan lupa main lagi ke sini ya. Dadah-dadah," teriak mereka riang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Melihat Lebih Dekat Panti Sosial Bina Laras, Berkenalan dengan Novi dan Saritem, ODGJ yang Ramah,
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas