Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kembali beroperasi normal mulai hari ini, Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta menerapkan protokol Bersih Aman Nyaman Go Green Kolaborasi Inovasi Tata Kelola (Bangkit).
Protokol ini merupakan aturan teknis penggunaan MRT Jakarta oleh masyarakat, dengan memperhatikan standar kesehatan yang tertuang dalam Protokol Bangkit MRT.
Dalam Protokol Bangkit MRT yang diterima Tribunnews pada Senin (8/6/2020), masyarakat diimbau untuk mematuhi aturan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di MRT.
Baca: MRT Jakarta Ubah Jadwal Opersional Selama PSBB Transisi, Dimulai 8 Juni 2020
Aturan tersebut diantaranya, wajib menggunakan masker setiap saat dimulai saat memasuki pintu stasiun.
Kemudian wajib berdiri pada garis pembatasan antrean, dan mengikuti makja panah sebagai panduan berjalan yang ada di beberapa stasiun.
Mewajibkan penumpang mengikuti peroses pengukuran suhu dan pemeriksaan barang bawaan oleh petugas, saat memasuki area stasiun.
Bagi pengguna jasa MRT Jakarta yang memiliki suhu di atas 37,3 derajat celcius, dilarang memasuki stasiun.
Dalam booklet tersebut juga dijelaskan waktu operasional MRT pada hari kerja mulai pukul 05.00 WIB sampai 21.00 WIB dengan headway 10 menit dan 5 menit pada jam sibuk.
Sedangkan pada akhir pekan, waktu operasional diperpendek menjadi pukul 06.00 - 20.00 dengan headway 20 menit.
Pada Booklet tersebut juga menyarankan masyarakat pengguna MRT Jakarta membawa 12 perlengkapan pribadi saat menaiki Ratangga, antara lain hand sanitizer, perlengkapan makan pribadi, masker, kartu jelajah multi trip, botol minum, aplikasi MRT, alat ibadah, vitamin, tisu kering dan basah, disinfektan, hingga masker cadangan.
Sebelumnya, Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan MRT melakukan perubahan jadwal operasional dalam mendukung PSBB transisi.
Perubahan jadwal operasional tersebut akan mulai berlaku pada Senin, 8 Juni 2020.
Dalam perubahan jadwal ini, jumlah penumpang tentu akan dibatasi, menjadi 67 orang untuk satu gerbong atau 390 orang pada setiap rangkaian kereta.
"Selain itu, kami juga meniadakan gerbong khusus wanita selama operasional MRT dalam PSBB transisi," ujar William, Minggu (7/6/2020).