TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan memastikan pedagang bakso keliling yang ketahuan meludahi mangkuk pelanggannya hingga kini masih diperiksa oleh kepolisian.
Sebelumnya, kepolisian berencana mengembalikan yang bersangkutan ke pihak keluarga.
"Baru rencana dikembalikan ke keluarga tapi belum sempet. Terus kita tetep dalami, ya sampai sekarang di Polsek, belum sempet dipulangkan," kata Imam kepada wartawan, Jumat (26/6/2020).
Baca: Pengakuan Tukang Bakso Ludahi Mangkuk Pembeli: Ikuti Ajaran Guru Spiritual di Garut Untuk Penglaris
Di sisi lain, ia menuturkan korban berinisial NH (28) pun belum melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
Korban belum berniat untuk menempuh jalur hukum atas perbuatan yang dilakukan pelaku.
"Korban sampai sekarang belum melapor. Kita kasih tahu melapor juga masih belum, cuma sekedar niatan share aja begitu. Untuk melapor-melapor belum ada sampai sekarang," jelasnya.
Menurutnya, penanganan kasus ini hanya berdasarkan bukti video viral yang ada di media sosial.
Hingga saat ini pihaknya masih mengusut lebih lanjut terkait kasus tersebut.
"Penanganan kasus berdasarkan video, berdasarkan ekspose," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap pedagang baso keliling (cuanki) berinisial WS (21) yang viral karena meludahi mangkuk dagangannya secara diam-diam sebelum diberikan kepada pelanggan.
Kapolsek Kembangan, Kompol Imam Irawan mengatakan WS mengakui seluruh perbuatannya kepada pihak kepolisian.
"Pelaku membenarkan dirinya adalah penjual bakso yang meludahi mangkok bakso pesanan pembeli yang terekam CCTV pada hari Senin tanggal 22 Juni 2020 sekitar jam 17.53 WIB di Komplek Unilever Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat," kata Imam dalam keterangannya kepada Tribunnews, Jumat (26/6/2020).
Dari pengakuan pelaku, WS telah lama berjualan bakso keliling sejak 2019 lalu. Dia biasanya berjualan di daerah Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.
"Pelaku adalah pedagang bakso keliling dan sudah berjualan sejak tahun 2019 sampai dengan sekarang pelaku biasa berjualan di Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat," jelasnya.