TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengklaim proyek reklamasi atau perluasan kawasan Ancol dan Dufan seluas 155 hektare bisa mengurangi dampak banjir tahunan bagi wilayah sekitar.
Dijelaskan Saefullah, daratan perluasan kawasan Ancol itu merupakan lokasi penampungan hasil pengerukan 5 waduk dan 13 sungai.
"Perluasan kawasan Ancol sebagai lokasi yang menampung hasil pengerukan sungai juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang kerap pada setiap tahunnya terdampak banjir karena turut membantu wilayah mereka agar tidak kembali terkena banjir pada saat musim hujan," ucapnya dalam konferensi pers di balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (3/7/2020).
Baca: Sekda DKI Tidak Menggunakan Kata Reklamasi Tapi Perluasan Daratan Kawasan Ancol
Baca: Pemprov DKI Sebut Perluasan Ancol Ditujukan untuk Rekreasi Warga dan Museum Sejarah
Ia mengatakan hasil pengerukan itu ditumpuk di area Pantai Utara Jakarta, tepatnya di kawasan Ancol Timur dan Ancol Barat.
Proses pengerukan itu disebut sudah berjalan selama 11 tahun, dan dilakukan dengan pertimbangan terbaik dengantujuan menyeimbangkan ekosistem pantai di utara Jakarta itu.
"Proses yang sudah berjalan selama 11 tahun tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan pilihan yang paling baik demi keseimbangan ekosistem Pantai Utara Jakarta," tuturnya.
Berdasarkan hasil laporan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) alias Proyek Darurat Penanggulangan Banjir Jakarta, total pengerukan diperkirakan sebesar 3.441.870 meter kubik.
Tanah hasil pengerukan yang ditumpuk kemudian mengeras karena terjadi proses pemadatan saat ini sudah terbentuk seluas 20 hektare. Berada di kawasan Ancol Timur.
"Penumpukan tanah tersebut pada akhirnya akan membentuk area ya baru karena proses pemadatan yang dilakukan untuk menjaga agar tanah tidak tercecer ke dasar laut secara tidak teratur," ungkap dia.