Nurhisma pun terkadang kesulitan mengikutinya lantaran tak mempunyai gadget.
"Saya orang tuanya juga enggak punya HP."
"Anak saya paling kalau belajar ke rumah temannya," ucap Ida.
Ida menyebut buah hatinya itu sering kali mendatangi rumah teman sekolahnya.
Nurhisma meminjam ponsel temannya itu untuk mengikuti pembelajaran daring.
"Paling ngeluarin duit untuk bantu pulsa buat internet ke temannya," katanya.
Menurutnya, saat ini dirinya belum tersentuh bantuan pemerintah, khususnya dalam proses belajar mengajar online ini.
"Belum dapat bantuan pulsa. Saya sehari kumpulin plastik dapat Rp 20.000."
"Kalau suami saya juga pendapatannya enggak nentu karena pemulung," ungkap Ida.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim berniat mematenkan pembelajaran jarak jauh meski pandemi Virus Corona usai.
Sejak Maret lalu, semua sekolah hingga perguruan tinggi memberlakukan pembelajaran jarak jauh, alias belajar dari rumah.
Pandemi Virus Corona atau Covid-19 membuat proses pembelajaran jarak jauh jadi satu-satunya opsi.
Mendikbud Nadiem Makarim pun menyebut, pembelajaran jarak jauh tetap akan diberlakukan meski pandemi Covid-19 berakhir.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, metode pembelajaran jarak jauh nantinya bisa diterapkan permanen seusai pandemi Covid-19.