Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak menyebut tak ada gunanya memperpanjang PSBB Transisi jika pengawasan protokol kesehatan virus corona atau Covid-19 di lapangan masih tidak ketat seperti fase sebelumnya.
"Menurut saya nggak ada gunanya sepanjang pola disiplin penerapan protokol kesehatan masih seperti kemarin," kata Johnny saat dihubungi, Jumat (17/7/2020).
Baca: Ini Alasan Anies Baswedan Akhirnya Perpanjang PSBB Transisi
Diketahui salah satu alasan perpanjangan PSBB transisi karena terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di ibu kota.
Berdasarkan grafik penambahan kasus, peningkatan terjadi paling tidak dua pekan sebelum tanggal 16 Juli 2020.
Bahkan sempat menembus 404 kasus pada 12 Juli 2020.
Menurut politikus PDI Perjuangan ini menambah masa berlaku PSBB transisi hingga 14 hari ke depan tak lebih dari pemanis semata jika penerapannya tak dibarengi pengawasan ketat dan sanksi yang mampu membuat warga jera.
Padahal ketika pelonggaran diberlakukan, semestinya aparat penegak hukum baik dari Pemda DKI maupun Polda dan Kodam makin berupaya melakukan tindakan pencegahan penyebaran virus di tengah masyarakat.
Saat ini kata Johnny masyarakat sudah tidak lagi takut terhadap apapun selain perekonomian mereka masing - masing.
Baca: Pemprov DKI Kumpulkan Rp1,355 Miliar dari Sanksi Denda Pelanggar PSBB
"Jadi saya pikir PSBB transisi ini sekadar pemanis kalau polanya seperti pola-pola yang kemarin. Masyarakat kita ini sekarang, mau aturan dibuat, program yang hebat, katakanlah seperti PSBB transisi ini udah nggak ada takutnya lagi," tegasnya.
"Masyarakat sudah masuk ke taraf nggak takut lagi. Bagi masyarakat sosial ekonomi ke bawah sekarang mereka memikirkan bagaimana perutnya bisa teratasi," pungkas dia.