TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pondok Bambu, Herlin Candrawati berbagi pengalaman dalam melakukan pembinaan terhadap perempuan, warga binaan di Lapas Kelas II A.
Herlin kepada Tribun Network menceritakan apa saja kegiatan yang dilakukan warga binaan untuk menghilangkan stres. Satu di antaranya, yakni dengan budidaya lele.
Saat dikunjungi Tribun Network, para warga binaan tengah sibuk melakukan budidaya lele di sekitar area Lapas. Puluhan lele terlihat ada di dalam kolam besar tersebut.
Baca: Angelina Sondakh: Saya Ingin jadi Petani
Menurut Herlin, budidaya lele memang baru-baru ini dilakukan dan diajarkan kepada warga binaan. Hasilnya tak mengecewakan. Puluhan kilogram lele berhasil dibudidayakan.
Berikut petikan wawancara eksklusif Tribun Network bersama Herlin Candrawati:
Apa saja yang dilakukan warga binaan sehingga tetap produktif?
Lapas perempuan kelas IIA dihuni oleh 373 warga binaan dengan 4 anak bawaan. Kegiatan warga binaan adalah pembinaan kepribadian dan kemandirian.Kepribadian wajib mengikuti ibadah sesuai agama dipeluknya. Pendidikan non formal, pelatihan, dan sebagainya.
Kemandirian berupa pembinaan ketrampilan, tata boga, salon, merajut, berkebun, dan budidaya lele. Support kami supaya mereka mengikuti kegiatan binaan maksimal dan tetap sehat.
Baca: Angelina Sondakh dan 11 Wanita Perkasa Sulap Pembuangan Puing Jadi Taman Edukasi Lapas Pondok Bambu
Protokol selama pandemi covid-19 supaya warga binaan tetap kondisi fit?
Tentunya kami mengikuti anjuran pemerintah. Bahwa kita harus menggunakan protokol kesehatan. Kami seluruh petugas wajib menjaga kesehatan.
Sarana prasarana menunjang seperti wastafel, steril area, dan memeriksa suhu seluruh warga binaan. Memberikan vitamin juga untuk petugas dan warga binaan.
Lapas melibatkan pihak ketiga dalam melakukan pembinaan?
Kebetulan Lapas perempuan mendapatkan anggaran kemandirian. Ada 9 paket kegiatan yang harus diselesaikan.
Waktu sebelum covid kita sudah melaksanakan dua, yaitu menyulam dan membatik.