News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jurnalis Meninggal Dunia

Informasi Terbaru, Jurnalis Metro TV Yodi Diduga Bunuh Diri, Ini Alasannya

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa mayat yang ditemukan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo, belum menemukan titik terang meski polisi sudah menemukan sejumlah bukti.

Dua belas hari pascaditemukannya jasad Yodi, pihak kepolisian masih bekerja keras melakukan penyelidikan.

Diketahui, sejumlah barang bukti seperti pisau, rambut, hingga sidik jari ditemukan polisi di TKP di mana jasad Yodi Prabowo ditemukan.

Yodi Prabowo sendiri ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Jumat (10/7/2020) lalu di pinggir Tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa mayat yang ditemukan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)

Terkait temuan sejumlah barang bukti tersebut, polisi mengungkapkan hasil laboratorium forensik (labfor).

Baca: TERBARU Kasus Pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo, Misteri Pria Berkacamata hingga Sikap Kekasih

Baca: 2 Orang Mengaku Tahu Pembunuhan Editor Metro TV, Sikap Pacar Yodi Prabowo di TKP Malah Janggal

Dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta, rambut yang ditemukan di lokasi dekat jasad Yodi Prabowo ternyata milik korban sendiri.

"Rambut itu punya korban," terang Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade, Selasa (21/7/2020).

Sementara untuk bukti sidik jari di pisau, juga tak memberikan petunjuk apapun.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengungkapkan sidik jari tersebut milik Yodi Prabowo.

"Sementara ini sidik yang ditemukan (hasil labfor) adalah sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri," kata Yusri, Selasa, dilansir Kompas.com.

Yusri mengatakan tim labfor hingga saat ini masih terus melakukan pendalaman.

"Tim labfor masih terus melakukan pendalaman mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan ya," ujarnya.

Disisi lain, Tubagus menuturkan pihaknya memiliki sejumlah petunjuk yang bisa dijadikan kunci mengungkap kasus Yodi Prabowo.

Namun, Tubagus enggan berbicara lebih lanjut.

"Ada gambaran tapi nantilah belum saatnya," katanya, dikutip dari Tribun Jakarta.

Baca: Hubungan Terlarang Ibu dan Anak di Bitung, Ngaku Dipengaruhi Miras hingga Kesaksian Anak Perempuan

Baca: Terbaru Pembunuhan Anjani Bee: Ternyata Sempat Janjian dengan Pria, Pelaku Diduga Lebih dari 1 Orang

Soal kemungkinan bunuh diri

Polisi kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo, Senin (20/7/2020) sore sekitar pukul 15.00 WIB. (KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO)

Diketahui, hasil labfor mengatakan sidik jari di pisau yang ditemukan di sekitar lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo, merupakan milik korban sendiri.

Meski begitu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, tak berani menyimpulkan apakah kasus Yodi Prabowo adalah bunuh diri.

"Belum bisa disimpulkan ke sana (bunuh diri)," ucap Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa, dilansir Warta Kota.

Lebih lanjut, Yusri membeberkan hasil labfor tak menunjukkan adanya tindak kekerasan terhadap Yodi.

Ia mengatakan Yodi Prabowo tewas karena luka tusuk di bagian leher.

"Hasil dari kedokteran forensik tidak ada pemukulan dan tidak ada benda tumpul yang mengenai korban."

"Korban murni adanya tusukan dan sayatan di sekitar leher. Ini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," tuturnya.

Di tengah-tengah minimnya petunjuk mengenai kasus Yodi, Yusri Yunus menyebutkan seorang saksi mengaku tahu pelaku pembunuhan.

Terkait hal itu, Yusri menuturkan pihaknya akan melakukan pemeriksaan ulang.

Baca: Rekonstruksi Pembunuhan Anak Tiri: Pelaku Mendorong Korban Sebelum Memasukkannya ke Dalam Toren

Baca: Warga yang Ingin Nonton Reka Ulang Pembunuhan Aulia di Bandung Kecewa, Polisi Tutup TKP Gunakan Kain

Mengutip Warta Kota, hingga Senin (20/7/2020), sudah 34 saksi diperiksa untuk dimintai keterangan.

"Seperti yang telah disampaikan bahwa salah satu saksi yang merupakan rekan dari almarhum sendiri yang mengatakan dia mengetahui pelaku pembunuhan atau dia berasumsi, kita akan melakukan pemeriksaan ulang atau pemeriksaan tambahan," kata Yusri.

"Rencananya besok atau kita lakukan pemeriksaan ulang terhadap beberapa saksi ini."

"Setelah itu kita akan lakukan anev kembali dan kalau perlu kita gelar juga."

"Kita tunggu saja hasil petunjuk yang didapat dari para penyidik di lapangan," sambungnya.

Perkiraan waktu kematian Yodi Prabowo

Di sepanjang jalan editor Metro TV, Yodi Prabowo, pulang sebelum tewas, ternyata tersebar banyak kamera CCTV. (via Warta Kota)

Berdasarkan keterangan saksi, terhitung sejak Yodi Prabowo berangkat kerja, editor Metro TV ini diperkirakan tewas di atas pukul 00.00 WIB.

"Diperkirakan kejadian itu sekitar pukul 12 malam sampai dengan pukul 2 pagi hari."

"Itu berdasarkan dari hasil keterangan saksi, mulai dia (korban) dari berangkat kantor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Selasa, dikutip dari Kompas.com.

Motor Yodi sendiri ditemukan oleh warga setempat pada pukul 02.00 WIB.

Baca: Ada Pembunuhan, Obyek Wisata Bukit Alas Bandawasa Bogor Ditutup

Baca: POPULER: Calon Pengantin Dibunuh | Ibu dan Anak Hubungan Badan | Sidik Jari Pisau Kasus Yodi Prabowo

Lokasi penemuan motorpun tak jauh dari tempat jasad Yodi Prabowo tergeletak.

"Karena berdasarkan keterangan saksi yang memindahkan sepeda motor yang dia temukan di pinggir jalan dekat TKP tersebut sekitar pukul 2 pagi," kata Yusri.

Meski begitu, polisi masih melakukan pendalaman karena rekaman CCTV yang diperoleh tak jelas.

"Memang ada kondisi dalam keadaan gelap. Dua CCTV masih pengecekan dan kondisinya masih sangat sulit."

"Ini masih dicoba sama tim labfor untuk membuka kembali apakah bisa terbaca atau tidak," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jakarta/Wahyu, Warta Kota/Budi Sam Law Malau, Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini