TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua pekan telah berlalu sejak jenazah Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Tol JORR W2 Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020) lalu.
Namun Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih belum dapat mengungkap misteri kematian pemuda itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan penemuan jenazah yang sudah membusuk selama tiga hari menjadi kendala tersendiri.
Oleh karena itu, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah fakta di lokasi kejadian, termasuk pada jenazah korban.
"Karenanya kita harus mengumpulkan pelan-pelan semuanya, gak bisa terburu-buru. Karena ini mayat sudah hampir 3 hari di TKP," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Kamis (23/7/2020).
"Ini menjadi hambatan tersendiri karena sudah terjadi pembusukan lanjutan di jenasah, dalam istilah forensik," tambahnya.
Baca: Kesaksian Pemilik Warung Kopi tentang Pria Mencurigakan di Malam Terbunuhnya Editor Metro TV
Menurut Yusri dari keterangan saksi dan hasil puslabfor diperkirakan Yodi Prabowo meninggal dunia tanggal 8 Juli 2020 dan ditemukan pada 10 Juli 2020.
"Diduga korban meninggal antara pukul 12 malam sampai pukul 02.00 pagi," kata Yusri.
Saat ini kata dia, tim khusus yang dibentuk akan menggelar analisa dan evaluasi atau anev kembali terkait kasus ini.
"Anev digelar melihat hasil dari tim-tim yang dibentuk dan bergerak dari kemarin sampai pagi ini," katanya.
Penemuan Sidik Jari
Yusri mengatakan dari hasil pemeriksaan pisau dapur yang ditemukan di lokasi kejadian, puslabfor menemukan sidik jari dan DNA korban, yakni Yodi Prabowo.
"Kami periksa dengan berbagai cara karena pisau dapur ini ditemukan sudah lebih dari tiga hari. Sementara ini sidik jari di pisau, ada ditemukan adalah ada sidik jari korban dan juga DNA korban sendiri," ungkap Yusri.
"Tapi ini masih hasil sementara. Kita masih mendalami. Oleh tim labfor masih terus melakukan pendalaman, dan mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan ya," jelasnya.