Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operator transportasi umum menyadari pentingnya penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
BlueBird EV Project Leader Prayoga Wiradisuria menyampaikan perusahaan akan komitmen mendukung program pemerintah dalam menggalakkan penggunaan kendaraan listrik dalam operasional usaha.
"Semua sependapat kendaraan listrik merupakan model transportasi modern. Perkembangan kendaraan listrik ke depan akan sangat pesat," tutur Prayoga dalam keterangan, Rabu (12/8/2020).
Menurutnya, sudah lebih dari 23 negara perusahaan taksi menggunakan kendaraan listrik.
BlueBird, satu di antara perusahaan yang telah melalui proses sangat panjang hingga hingga akhirnya diluncurkan taksi kendaraan listrik pada 2019 dengan merk BYD dan Tesla.
Baca: Polri Akui Penumpang Transportasi Umum Meningkat Usai Pemberlakuan Ganjil Genap
Prayoga juga berharap pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi antar kementerian seperti mengenai biaya listrik, BM impor suku cadang, hingga kemudahan infrastruktur membangun stasiun pengisian listrik untuk kendaraan.
"Kendaraan listrik untuk taksi ini menjadi revolusi bagi kendaraan yang digunakan secara komersial di Jakarta," imbuh dia.
Sementara Direktur Utama Damri Setia N Milatia Moemin menyebut pihaknya sudah sejak lama merencanakan penggunaan bus listrik, sekalipun perusahaan belum memiliki armada tersebut.
"Program menggunakan bus listrik ini sudah kami rencanakan beberapa waktu lalu. Namun wabah Covid-19 membuat program kami jadwal ulang," katanya.
Moemin bilang perusahaan tetap berkomitmen kuat dalam waktu tidak lama akan menggunakan bus listrik untuk sebagian armadanya.
Dia memastikan telah melalui berbagai kajian yang pada intinya penggunaan kendaraan listrik akan sangat menguntungkan untuk jangka panjang.
"Penggunaan kendaraan listrik pada awalnya akan memakan biaya besar, tapi untuk jangka panjangnya akan lebih menguntungkan. Kami juga minta dukungan pemerintah untuk mengeluarkan berbagai regulasi antar kementerian," katanya.
Kepala Divisi Teknik dan Pengembangan Bus Listrik PT TransJakarta Ery Priawan menyampaikan sudah melakukan uji coba terhadap dua bus listrik merk BYD buatan China selama tiga bulan untuk rute Balai Kota-Blok M.
"Bus listrik merk BYD sudah melalui proses legalitas dan dinilai laik untuk beroperasi di jalan raya," ucap Ery.
President Director & CEO PT. Bakrie Autoparts Dino A. Ryandi, mengatakan perusahaannya sebagai pengimpor bus listrik BYD untuk TransJakarta sangat menjamin produsen asal China tersebut.
Dino mengatakan ada sejumlah alasan pihaknya menilai BYD andal dalam hal kendaraan listrik.
Sejumlah alasan tersebut karena BYD merupakan perusahaan kendaraan listrik terkemuka di China yang produknya menguasai pangsa di negaranya.
BYD juga perusahaan yang melakukan ekspor bus listrik ke berbagai negara.
"Yang terpenting adalah BYD sangat mendukung alih teknologi. Dan mendukung sebagian besar armadanya menggunakan suku cadang lokal," katanya.