News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Kelapa Gading

Wanita Dalang Pembunuhan Bos Ekspedisi Pura-pura Kesurupan Arwah Korban 2 Kali untuk Kelabui Polisi

Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kepolisian melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan bos perusahaan ekspedisi PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto, di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020). Sebanyak 8 adegan dari 44 adegan dilakukan dalam rekonstruksi di lokasi tersebut. Pembunuhan itu diotaki oleh seorang perempuan berinisial NL yang merupakan karyawan korban sendiri. Warta Kota/Nur Ichsan

TRIBUNNEWS.COM - Tersangka Nur Luthfiah atau NL (34) otak pembunuhan bos ekspedisi pelayaran PT Dwi Putra Tirtajaya Sugianto (51) sempat pura-pura kesurupan arwah korban.

NL dua kali pura-pura kesurupan saat penyelidikan dengan maksud mengelabui polisi.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan NL terhitung dua kali pura-pura kesurupan.

Menurut Kompol Wirdhanto Hadicaksono, NL pura-pura kesurupan saat diperiksa polisi beberapa hari lalu.

NL pura-pura kesurupan arwah Sugianto.

Dalam aksinya menurut Kompol Wirdhanto Hadicaksono, NL menyebut Sugianto tewas dibunuh pesain bisnis.

Baca: Cara Otak Pembunuh Bos Ekspedisi Kelapa Gading Yakinkan Pelaku Lain, Ngaku Kerasukan Arwah Ayahnya

"Pada saat pemeriksaan sempat kesurupan dan mengarahkan ke salah satu motif," kata Kompol Wirdhanto Hadicaksono dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.

Menurut Kompol Wirdhanto Hadicaksono saat pura-pura kesurupan arwah Sugianto, NL menyebut pelaku pembunuhan adalah pesaing usaha.

"Jadi kesurupan arwah korban dan menyampaikan bahwa ini pelakuknya adalah masalah persaingan bisnis," kata Kompol Wirdhanto Hadicaksono.

NL tak berhenti sampai di situ saja, ia kembali pura-pura kesurupan saat pemakaman Sugianto.

Sat pura-pura kesurupan arwah Sugianto, NL kembali mengarahkan agar semua meyakini bahwa korban dibunuh karena persaingan bisnis.

"Itu diulang lagi saat di tempat pemekaman, kesurupan juga," kata Kompol Wirdhanto Hadicaksono.

TribunnewsBogor.com melansir Tribun Jakarta, Polisi yang mencurigai gelagat aneh dari NL itu lantas bertindak lebih lanjut.

Apalagi, selama proses pemeriksaan, keterangan yang diberikan NL kepada polisi selalu berubah-ubah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini