Emosi yang ditampilkan dalam tayangan atau adegan sinetron, mampu membuka critical area orang yang menontonnya, dan menyampaikan informasi ke alam bawah sadarnya.
"Masuknya ke pikiran bawah sadar, dia tidak bisa membedakan bahwa itu fiktif," tandasnya.
Baca: Wajah Pelaku Hipnotis Driver Ojol Terekam CCTV, Ojek Bolak-balik hingga Akhirnya Cuma Nenteng Helm
Baca: Lina Tak Sadar Cincinnya Sudah Berpindah Tangan, Diduga Korban Hipnotis di Dalam Angkot
Faktor terbukanya critical area
Agus menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan critical area atau pintu pikiran bawah sadar terbuka.
Alumnus Universitas Negeri Malang ini mengatakan, kuncinya ada di proses komunikasi, terutama komunikasi yang melibatkan emosional, baik komunikasi secara verbal maupun non verbal.
"Kalau orang itu tersentuh perasaannya. Gampang critical area terbuka," tandas Agus.
Agus kembali memberikan contoh.
Misalnya, seseorang mendapatkan kabar bahagia.
"Hallo selamat Anda mendapatkan hadiah dari bank BRI 50 juta, senang nggak?"
"Tapi ujung-ujungnya disuruh untuk transfer, akhirnya kena tipu," tutur Agus.
Selain perasaan bahagia, critical area dapat dibuka dengan emosi kesedihan.
Baca: Viral Video Dugaan Penipuan dengan Modus Hipnotis di Twitter, Ini Penjelasan Pakar Hipnosis
Baca: Mama Muda Purwakarta Jadi Korban Hipnotis, Uang dan Motor Amblas
"Misalkan dapat telepon mengabarkan anggota keluarga mengalami kecelakaan. Kaget kan? Akhirnya sedih dan syok."
"Nanti disuruh transfer uang untuk operasi lah atau yang lain. Intinya kena tipu juga," imbuh Agus.
Agus menilai, saat keadaan kaget, pintu pikiran bawah sadar mudah sekali terbuka.