News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diledek Nggak Modal, Pria Ini Langsung Meremas Payudara Wanita Penghuni Kontrakan Hingga Memar

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus tindak pelecehan seksual yang menimpa S (38), ibu tiga anak yang tinggal di sebuah kontrakan di bilangan Kampung Parung Benying, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), bak sudah jatuh tertimpa tangga.

Kejadian bermula saat S diremas payudaranya hingga memar dan membiru oleh MR, pria yang juga pemilik kontrakan yang ditinggali S pada Jumat (22/8/2020) lalu.

Tidak hanya itu, setelah S dimediasi dengan pihak RT setempat di rumah kakaknya MR, justru yang terjadi adalah adu mulut.

MR meminta maaf dengan berteriak dan mengacungkan telunjuk ke arah S.

"Saya bilang iya saya maafin kalau minta maafnya yang baik sama saya. Dia cara minta maafnya tuh salah. Dia ngejabat tangan saya sambil nunjuk-nunjuk. 'Ini saya minta maaf sama Anda nih, tapi detik ini juga saya enggak bakal ngomong lagi sama Anda' katanya," ujar S kepada TribunJakarta.com di Mapolres Tangsel, Serpong, Selasa (1/9/2020).

S tidak terima dengan pernyataan minta maaf yang tidak dibarengi dengan itikad baik itu.

Baca: YouTuber Daud Kim Sampaikan Pengakuan Ini setelah Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

Wanita yang bekerja sebagai asisten rumah tangga itu bersikeras akan melapor ke polisi.

Karena sikapnya, MR naik pitam dan mengusir S dari kontrakan miliknya.

S juga diintimidasi saat mengatakan akan melapor ke polisi.

Baca: Terpengaruh Video Porno, Kuli Bangunan Ini Nekat Meremas Payudara IRT

"Saya lepas tangannya, saya bilang enggak aci. Dia menggebu-gebu tuh marahnya, makin marah kan. Kakaknya ngomong, 'kalau Anda tetap lapor polisi siap saja dimarahin sama keluarga saya'.

"Saya Bismillah saya sudah niat, saya mau laporin. 'Yasudah kalau mau laporan, tapi lu pergi dari kontrakan sekarang juga'," paparnya.

Akhirnya, malam usai kejadian, S mengemasi barang-barangnya dan pindah kontrakan, walupun posisinya terhitung dekat.

Hal itu karena kondisi darurat, dan S hanya ingin dia dan anaknya bisa bermalam dengan layak.

"Malam itu juga saya langsung pindah. Tetap di Parung Benying, sebelahnya doang. Karena dekat, bingung pindah ke mana," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini