TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SMK Negeri 63 Pertanian Jakarta bersama dengan Baznas Bazis DKI Jakarta panen madu untuk pertama kalinya pada Sabtu (12/9/2020).
Panen madu ini merupakan hasil dari program Tani Kota Tangguh (Takota) kerja sama antara Baznas Bazis DKI Jakarta dengan SMK Negeri 63 Jakarta.
Kepala Sekolah SMK Negeri 63 Jakarta Valentina Purnama Dewi mengatakan hasil dari panen madu ini nantinya akan diolah menjadi beberapa produk.
"Budidaya lebah ini tidak hanya menghasilkan madu saja, tetapi kami berharap karena di sekolah ini ada Jurusan Pasca Panen itu bisa jadi sabun, kemudian diolah lagi jadi masker, dan yang lain," kata Valentina, Sabtu (12/9/2020).
Valentina mengungkapkan usaha pengembangan budi daya lebah madu di sekolahnya merupakan hasil kerja sama dengan Baznas Bazis DKI Jakarta.
Baca: Budidaya Lebah Madu Trigona Kian Digandrungi di Masa Pandemi, Ini Alasannya
Baznas Bazis DKI Jakarta menginisiasi program ini dengan membantu semua bibit dari budi daya lebah madu.
"Awalnya Baznas Bazis DKI datang ke sekolah kami, melihat lokasi yang ada di sekolah ini, kemudian Baznas Bazis DKI Jakarta menawarkan apakah jika diberi bantuan lebah madu bisa memanfaatkannya untuk kemaslahatan anak-anak yatim kita, ya akhirnya terjadilah kerja sama antara sekolah dengan Baznas Bazis DKI Jakarta, di mana semua bibitnya dari Baznas Bazis DKI Jakarta," ungkap Valentina.
Untuk tahap pertama ini, Valentina mengatakan ada 40 koloni lebah sumbangan dari Baznas Bazis DKI Jakarta.
Selain membantu bibit, Baznas Bazis DKI Jakarta juga membantu pengelolaan budi daya lebah madu sampai pada produksi madu.
"Jadi tidak hanya memberi koloni lebah, tetapi Baznas Bazis DKI Jakarta juga membantu me-manage, merawat, membudidayakan, dan mengolah madu dari lebah madu," jelas Valentina.
Dengah kerja sama pengembangan budi daya lebah madu ini, Valentina berharap sekolahnya bisa menjadi edu wisata pusat pembelajaran madu yang dikelola oleh anak-anak yatim.
Untuk penjualan, Valentina mengatakan untuk sementara ini pihaknya hanya melayani pembelian secara Pre Order (PO).
Sementara itu Ketua Bidang Distribusi Pendayagunaan Baznas Bazis DKI Jakarta Ahmad Sholeh mengatakan pengembangan budi daya lebah madu ini nantinya akan melibatkan masyarakat di sekitar sekolahan.
"Sehingga program ini benar-benar bermanfaat dan dapat dirasakan juga oleh warga, konsep edu wisata diharapkan nantinya bisa menjadi alternatif melalui petani lebah madu," kata Sholeh.
"Insyaallah hasil panen lebah madu di SMK 63 Jakarta nantinya untuk membantu anak-anak yatim dan dhuafa, juga untuk kemandirian siswa sekolah," ujar Soleh.
Program Takota, kata Sholeh merupakan program pertanian yang melibatkan masyarakat maupun lembaga pendidikan di DKI Jakarta.
Konsep edu wisata (wisata pembelajaran bertani madu) ke depan diharapkan bisa terwujud melalui program Takota.
Untuk di SMK Negeri 63 Jakarta, program Takota ini nantinya akan ada panen raya mulai dari panen madu, jagung, sayur-sayuran.