TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sepasang pembunuh dan pemutilasi manajer HRD sebuah perusahaan kontraktor RHW (33) ternyata pasangan kekasih, bukan suami istri.
RHW ditemukan terbunuh dengan cara termutilasi sebelas bagian di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Rabu (16/9/2020).
Ada pun pelakunya sudah ditangkap dan merupakan sepasang kekasih berinisial DAF (24) dan LAS (26).
Pembunuhan ini bermula ketika korban berkenalan dengan LAS melalui aplikasi Tinder.
Setelah intens berkomunikasi, RHW dan LAS memutuskan untuk bertemu pada Senin (7/9/2020).
Baca: Inilah Wanita yang Mutilasi HRD Rinaldi Harley Wismanu, Tinggal Sama Suami Orang Sambil Jualan
Pada Rabu (9/9/2020), keduanya menyewa kamar di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Kamar itu disewa selama tiga hari hingga Sabtu (12/9/2020).
"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, pada Kamis (17/9/2020).
Ketika korban dan LAS sedang berhubungan intim, DAF keluar dari tempat persembunyiannya.
Baca: Jadi Korban Mutilasi di Apartemen, Ini Sosok RHW, Manajer HRD Eksis di Youtube, Pelaku Sempat Kabur
DAF langsung menghampiri LAS dan memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu bata sebanyak tiga kali.
Selain itu, jelas Nana, DAF juga melakukan tujuh tusukan kepada RHW hingga korban meninggal dunia.
Di hari dan lokasi yang sama, jenazah RHW dimutilasi menggunakan gergaji dan sebilah golok.
Pasangan Kumpul Kebo
Dua pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap manajer HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (32), diketahui adalah pasangan kumpul kebo.
Mereka adalah Djumadil Al Fajri (DAF) dan Laeli Atik Supriyatin (LAS). Bahkan DAF diketahui sudah beristri.
Mereka kini dikenal pasangan keji karena membiarkan kekasih disetubuhi orang lain (RHW) sebelum kemudian membunuh pria tersebut.
Kekejian pria tersebut tak berhenti sampai di situ, sebab setelah dibunuh tubuh korban lalu dimutilasi menjadi beberapa bagian.
Baca: Tega Mutilasi Jasad Rinaldi Jadi 11 Bagian Pakai Gergaji, Pelaku Kini Terancam Hukuman Mati
Padahal tak ada urusan dendam atau kesalahan apapun yang dilakukan korban kepada kedua pelaku.
Pasangan kumpul kebo tersebut dengan dingin merencanakan pembunuhan demi menguras harta korban.
Lalu, bagaimana cara kedua pelaku bisa memancing korban? Berikut ini kronologinya.
Kuras Harta Korban
Dalam kasus ini, LAS berperan merayu RHW hingga korban mau memberitahu pin ATM-nya.
Setelah dibunuh dan jenazahnya dimutilasi, rekening korban dikuras oleh kedua tersangka.
HRW, korban pembunuhan dan mutilasi yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta pada Rabu (16/9/2020).
"Mereka menguras rekening korban dengan membeli logam mulia, motor Yamaha Nmax, dan sewa rumah di Cimanggis, Depok," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat merilis kasus ini, Kamis (17/9/2020).
Kedua tersangka membeli 11 buah logam mulia dengan berbagai ukuran.
Pembunuhan ini bermula ketika korban berkenalan dengan LAS melalui aplikasi Tinder.
Setelah intens berkomunikasi, RHW dan LAS memutuskan untuk bertemu pada Senin (7/9/2020).
Pada Rabu (9/9/2020), keduanya menyewa kamar di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Kamar itu disewa selama tiga hari hingga Sabtu (12/9/2020).
"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Nana.
Berhubungan Intim
Ketika korban dan LAS sedang berhubungan intim, DAF keluar dari tempat persembunyiannya.
DAF langsung menghampiri LAS dan memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu bata sebanyak tiga kali.
Selain itu, jelas Nana, DAF juga melakukan tujuh tusukan kepada RHW hingga korban meninggal dunia.
Di hari dan lokasi yang sama, jenazah RHW dimutilasi menggunakan gergaji dan sebilah golok.
Pada Sabtu (12/9/2020), potongan tubuh korban yang dibungkus plastik kresek dan dimasukkan ke koper dibawa ke Apartemen Kalibata City.
Itu adalah hari di mana keluarga korban melapor ke Polda Metro Jaya terkait orang hilang.
Empat hari kemudian, jenazah korban yang sudah dimutilasi ditemukan di sebuah kamar di lantai 16 Tower Ebony.
Sebelumnya polisi mengamankan dua tersangka seorang pria dan seorang wanita di Perumahan Permata Cimanggis, Cimpaeun, Tapos, Kota Depok, pada Rabu (16/9/2020) sore sekira pukul 17.00 WIB
Diduga, keduanya terlibat kasus pembunuhan Manajer HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (RHW), 32, yang jasadnya dimutilasi dan ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Menurut kesaksian salah satu warga bernama Arnet, kedua terduga ini sempat melarikan diri saat dikejar polisi.
Bahkan, keduanya nekat memanjat atap rumahnya hingga ke atas genting demi meloloskan diri.
"Mereka naik ke atas genting, jadi bisa naik gitu rumahnya,"
"Tapi dibawah sudah dikepung petugas," kata Arnet di lokasi kejadian, Kamis (17/9/2020) dini hari.
Terduga pria, lanjut Arnet, hanya mengenakan handuk yang menutupi bagian tubuhnya ketika diamankan.
"Yang laki-laki cuma pakai handuk pas sudah ditangkap di bawah, tapi tangannya ke belakang gitu sudah diborgol," jelasnya.
Arnet menuturkan, ia mengetahui penangkapan tersebut saat dirinya baru saja pulang kerja.
"Saya baru balik kerja, gak tahunya dekat rumah ramai banyak polisi. Akhirnya saya masuk ke dalam rumah," bebernya.
Kemudian, Arnet memutuskan untuk mencaritahu apa yang sedang terjadi di kawasan rumahnya.
"Pas saya keluar lagi pada lari-lari, terus ditangkap cowoknya. Yang ceweknya udah duluan," kata Arnet lagi.
"Pas saya tanya-tanya, katanya itu yang ditangkap ada hubungannya sama yang pembunuhan mutilasi di Kalibata," timpalnya lagi.
Setelah itu, Arnet mengatakan bahwa ke-duanya pun dibawa oleh aparat Kepolisian.
"Langsung dibawa, nah tadi pukul 23.00 WIB datang lagi."
"Kaya reka ulang penangkapan gitu bang ada juga laki-laki sama wanitanya yang tadi ditangkap," ujarnya.
Komunikasi Terakhir dengan Ibunya
Sementara itu dikutip TribunJakarta.com dari TribunJogja pihak keluarga RHW terakhir berkomunikasi,pada Rabu (9/9/2020).
Kala itu sang ibu bernama Sulistyani masih sempat berkomunikasi dengan putranya siang hari.
Bahkan, RHW memiliki keinginan agar ibu dan bapaknya segera berangkat umroh.
Tak disangka, obrolan tersebut justru menjadi obrolan terakhir RHW dengan keluarga karena Rabu malamnya pihak keluarga sudah tidak dapat menghubunginya.
"Terakhir itu hari Rabu masih komunikasi. Om RHW bilang, pokoknya ibu harus segera umroh biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu," kata keponakan RHW, bernama Aden Putera Ichlasul Amal di rumah duka, menirukan percakapan RHW dengan ibunya.
Seusai percakapan tersebut, pihak keluarga mulai putus komunikasi.
Semua keluarga besar pun merasa khawatir.
"Karena om RHW ini anak pertama. Baik sekali kepada adik-adiknya dan keponakan. Kalau keponakan paling dekat dengan saya. Ya kami mulai khawatir semenjak itu kok hp-nya tidak bisa dihubungi," katanya.
Selang tiga hari, tepatnya pada Sabtu (12/9/2020) pihak keluarga mendapat kabar RHW dinyatakan hilang.
"Saya dapat kabar dari kakak saya di Jakarta. Om RHW beberapa hari tidak kembali ke kamarnya, itu sejak kami sekeluarga putus komunikasi," imbuh Aden.
Sosok yang Dekat dengan Keluarga
Sebagai orang terdekat almarhum, Aden sangat merasa kehilangan.
Saat diwawancara beberapa saat air matanya menetes.
Ada satu hal yang sulit ia lupakan.
Sejak menetap di Jakarta, ia selalu rutin dua bulan sekali bermain ke apartemen RHW.
"Paling suka main game, dan nonton film," kenangnya.
Kebiasaan voting untuk menentukan jenis film yang ingin ditonton pun sepertinya sudah tidak bisa lagi diulang oleh Aden bersama almarhum.
"Selama ini ya saya sering main ke apartemennya. Hampir dua bulan sekali saya pasti ke sana. Paling suka om itu nonton film. Kami selalu voting untuk menentukan film yang ingin ditonton. Kebetulan ada adik-adiknya juga di sana," kata Aden.
Menurut Aden, RHW menetap di Jakarta sudah hampir dua tahun.
Sebelumnya ia sempat menyelesaikan study S2 di Jepang.
Setelah itu, RHW bekerja di perusahaan kontraktor Jepang yang membuka cabang di Indonesia.
"Di Jakarta hampir dua tahun. Karena apartemennya dulu kan di Tamansari Sudirman, dan sekarang pindah di Semanggi ini," pungkasnya. (Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sedang Asyik Bercinta Manajer HRD Dibunuh Lalu Dimutilasi, Terkuak Keinginan Mulia untuk Orangtuanya, Penulis: Rr Dewi Kartika H