TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta masyarakat, khususnya anak muda untuk berhati-hati menggunakan aplikasi sosial media perkenalan via online.
Hal tersebut disampaikan Azis, setelah adanya peristiwa mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang berawal dari perkenalan diaplikasi Tinder.
"Harap berhati-hati dengan orang tidak dikenal via online, selalu check dan verifikasi secara matang sosok seseorang sebelum dijumpai," ujar Azis dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (19/9/2020).
"Kasus yang muncul yang bermula dari Tinder bukan pertama kali, sudah sering terjadi berbagai macam insiden. Masyarakat pengguna perlu memiliki kesadaran lebih dalam mengunakan aplikasi online yang tidak memiliki sistem verifikasi yang baik," sambung Azis.
Baca: Ini Sosok Istri Sah HRD Rinaldi Korban Mutilasi Apartemen Kalibata City, Ternyata Seorang Pramugari
Berkaca dari peristiwa tersebut, kata Azis, pemerintah harus segera meregulasi aplikasi online, sehingga memiliki konsep verifikasi yang baik dan melindungi masyarakat dari penipuan maupun tindakan kriminal.
"Kemudian, Polri melalui Divisi Cyber Crime perlu bekerja lebih baik dalam upaya priventif ke depan," ucap politikus Golkar itu.
Diketahui, Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan dan mutilasi staf HRD bernama Rinaldi Harley Wismanu (32).
LAS dan DAF ditangkap di perumahan Permata Cimanggis, Depok atas tuduhan pembunuhan berencana. Keduanya terancam hukuman mati.
DAF dan LAS dijerat Pasal 340 juncto Pasal 338 Juncto Pasal 365 KUHP, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau paling lama 20 tahun.