TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bak petir di siang bolong, Masliha (58) syok mendengar anaknya, Laeli Atik Supriyatin (26), menjadi pelaku mutilasi seorang Manajer HRD.
Lama tak mendengar kabar Laeli, Masliha malah tahu kabar sang anak dari televisi.
Namun seketika, hatinya dan suami, Mamuri (61) hancur.
Anaknya yang sejak kecil dikenal baik, sopan, berprestasi, ternyata tega melakukan hal nekat membunuh dan memutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32).
Kesedihan masih jelas terlihat saat Masliha ditemui di rumahnya di Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal.
Baca: Dua Pelaku Mutilasi di Kalibata City Pasangan Kumpul Kebo, Polisi Sebut Si Pria Sudah Beristrim
Laeli dan kekasihnya, Djumadil Al Fajri (26) terlibat pembunuhan terhadap pria lulusan UGM tersebut.
Jasad Rinaldi ditemukan di Apartemen Kalibata, Jakarta, dalam kondisi mengenaskan.
Hingga akhirnya terkuak, anak keempat Masliha dan kekasihnya ini melakukan pembunuhan dengan motif menguasai harta.
Diceritakan Masliha, sikap Laeli mulai berubah setelah mengenal Fajri.
Rupanya, pihak keluarga sempat mendatangi Laeli ke Depok Oktober 2019 dengan maksud membujuk wanita tersebut pulang ke Tegal.
Namun, Laeli menolak dengan alasan masih mencari pekerjaan.
Saat bertemu, lanjut Masliha, ia kaget dengan perubahan pada anak keempatnya itu terutama bagian wajah dan penampilan.
Masliha juga mengaku sempat dipersulit keluarga Fajri saat ingin bertemu Laeli.
"Saya juga tak tahu kenapa, padahal saya cuma ingin ketemu dan mengobrol," kata Masliha.
"Bahkan saya dapat info kalau Fajri ini memang sudah sering bermasalah, sehingga saya yakin anak saya seperti itu karena pengaruh Fajri," sambungnya.
Karena sudah lama tak pulang ke rumah, sosok Laeli dirindukan keluarganya di Tegal.
Pihak keluarga berharap yang terbaik untuk nasib wanita lulusan Univeritas Indonesia (UI) tersebut.
"Saya mewakili keluarga dan anak saya Laeli, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga korban," kata Masliha seraya menangis.
Sakit hati dan tak berhenti menangis
Sudah sekira 1,5 tahun, pasangan suami istri, Mamuri (61) dan Masliha (58) tak mendengar kabar Laeli.
Hingga akhirnya beberapa hari lalu, Masliha mendengar kabar mencengangkan dari televisi soal Laeli.
Dari televisi, Masliha langsung syok mengetahui anak perempuannya yang dikenal berprestasi itu menjadi salah satu pelaku pembunuhan disertai mutilasi seorang pria Manajer HRD.
Laeli dan pasangannya, Djumadil Al Fajri membunuh dan memutilasi Rinaldi beberapa waktu lalu.
Jasad Rinaldi berhasil ditemukan di Apartemen Kalibata City, hingga akhirnya terkuak kejahatan yang menimpa pria lulusan UGM tersebut.
Masliha dan Mamuri terpukul, mereka tak berhenti menangis mendengar kabar mengejutkan tersebut.
"Saya sudah tua, ingin tenang untuk ibadah saja. Tidak sangka dapat cobaan seperti ini dari anak saya," ucap Masliha dilansir dari TribunJateng, Sabtu (19/9/2020).
Orangtua tak berhenti menangis memikirkan nasib sang anak.
Semenjak dapat kabar tersebut dari televisi, pihak keluarga belum mendapat pemberitahuan resmi dari polisi.
Laeli rupanya merupakan warga Kabupaten Tegal, tepatnya di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Perempuan berusia 26 tahun ini merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.
"Benar-benar tak menyangka, rasanya sedih, sakit hati. Bapaknya kalau ke sawah masih suka nangis kalau ingat masalah ini," sambung Ibunda Laeli.
Masliha bercerita, Laeli memang sangat susah dihubungi.
Bahkan saat hari raya Lebaran Laeli tidak pulang ke rumah, menengok ayah dan ibunya yang sudah tua.
Sudah sekira 1,5 tahun, Laeli tak pernah menghubungi keluarganya di Tegal.
Nomor telepon pun tak dapat respon dan tak bisa dihubungi.
Menurutnya, Laeli pertama kali ke Jakarta tahun 2014.
Dia diterima kuliah di Universitas Indonesia (UI) melalui program Bidik Misi, mengambil konsentrasi jurusan Geografi.
"Terakhir kabar yang saya dapat, anak saya sudah menikah siri dengan si Fajri itu. Nomor teleponnya yang dulu juga sudah tidak bisa dihubungi lagi,"
"Jadi benar-benar saya dan keluarga tidak tahu kabarnya gimana, sampai muncullah berita ini," tuturnya.
Selama ini, Laeli merupakan sosok yang dikenal pendiam dan jarang berkumpul dengan teman-temannya.
"Harapan saya hukuman yang diberikan kepada anak saya bisa diringankan. Jangan disamakan dengan si laki-lakinya," harap Masliha.
(TribunJakarta/TribunJateng)