TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepasang kekasih Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26) mengungkapkan alasan melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap korbannya.
Kepada kepolisian, keduanya mengaku tengah mengalami kesulitan ekonomi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus mengatakan kedua tersangka yang memiliki hubungan gelap itu telah sama-sama tinggal berdua di sebuah kosan sejak lama.
Menurut Yusri, keduanya tak lagi sanggup untuk membiayai sewa kamar hingga biaya makan sehari-hari.
Pasalnya, Laeli tidak lagi bekerja sebagai guru les Kimia untuk mahasiswa.
"Mereka tinggal dalam kos. Terdesak ekonomi untuk membayar kos dan kehidupan sehari hari. Karena yang bekerja itu adalah L sebenarnya. L sempat mengajar les untuk mahasiswa suatu perguruan, karena dia ahli dalam kimia ya," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/9/2020).
Baca: Tersangka Mutilasi Beli Emas Pakai Harta Rinaldi, Ibu Laeli Nangis di Mesin Jahit : Kaya Diperalat
Di tengah kondisi yang belum makan beberapa hari, keduanya pun mulai terinpirasi untuk melakukan tindak kejahatan berupa pemerasan.
Alhasil, Laeli akhirnya bertemu dengan korban yaitu Rinaldi Wismanu dari aplikasi pertemanan.
"Dia mengakui juga sudah beberapa hari tidak makan sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan. Awalnya adalah pemerasan pada korban. Kemudian mencari yang terdekat adalah korban yang jadi korban mutilasi ini. Jadi faktor ekonomi yang kemudian terdesak di situ," pungkasnya.