News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Cerita Penggali Kubur TPU Pondok Ranggon di Tengah Pandemi: Baru Tahun ini Terasa Capeknya

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas penggali makam Covid-19 beristirahat usai memakamkan korban Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Selasa (22/9/2020). Selain tenaga medis, penggali kubur makam Covid-19 menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Tribunnews/Irwan Rismawan

Bulan puasa lalu bahkan Minar tidak pulang ke rumah selama satu minggu. Saat itu, tiap malam Minar tidur di TPU Pondok Ranggon sembari mencuci pakaian kerjanya.

Hal itu dilakukan Minar atas anjuran Kepala Sudin TPU Pondok Ranggon, yang meminta agar pakaian yang sudah dipakai para penggali kubur tidak boleh dibawa pulang ke rumah. Semua yang dikenakan para penggali, kata Minar, harus tetap berada di TPU Pondok Ranggon.

Anjuran Kepala Sudin TPU Pondok Ranggon ini berlaku sampai saat ini. Alasannya tak lain karena virus Covid-19 yang kasat mata.

"Jadi kita tidak membebani rumah tangga, tidak membebani istri. Kasihan yang di rumah, takutnya, karena penyakit ini kayak angin, tidak kelihatan. Takutnya nempel di badan, pakaian, baju," ujar dia.

Rekor harian Minar menguburkan jenazah Covid-19 berjumlah 42. "Itu rasanya kayak kerja terus. Istirahat kami itu seperti ini, sehabis memakamkan, kita duduk seperti ini di sekitar makam," kata Minar.

Jenazah Covid-19 pertama kali datang ke TPU Pondok Ranggon pada 23 Maret 2020. Saat itu Minar dan para penggali kubur lain belum mengetahui apa itu Covid-19.

"Waktu awal memakamkan jenazah Covid-19 itu saya belum takut, karena awalnya itu saya tidak tahu," jelas Minar.

Saat itu kebetulan regu penggali kubur D yang bertugas. Minar salah satu yang bertugas. Pertama kali memakamkan jenazah Covid-19, Minar mengira itu adalah pemakaman biasa.

"Jadi waktu itu kita tidak takut karena kebiasaan sehari-hari memakamkan jenazah. Begitu ada berita di TV nasional, di sosial media, baru kita semua khawatir. Bukan takut, tapi khawatir," ujar Minar.

Kekhawatiran itu terutama pada diri Minar sendiri. Ia khawatir bila dirinya yang menguburkan jenazah Covid-19 bisa saja menularkan virus Covid-19 kepada keluarga di rumah.

"Karena penyakit ini benar-benar wabah menular. Jadi saya yang tadinya tidak waspada, saya pikir pemakaman ini pemakaman biasa," tegas Minar.

Minar memperkirakan, sejauh ini sudah ada sekira 1500 jenazah Covid-19 yang dikubur di TPU Pondok Ranggon.

Jumlah ini di luar perkiraan.Awalnya, kata Minar, para penggali memprediksi jenazah Covid-19 harian yang dikuburkan di TPU Pondok Ranggon 20. "Itu kalau kita hitung kecil saja 20 jenazah per hari. Ternyata di luar dugaan, kadang-kadang 30, ada yang satu hari itu 40, akhirnya itulah yang menjadi kekhawatiran," kata Minar.

Lahan Kubur Satu Bulan Lagi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini