TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog mengklaim program bantuan sosial (bansos) beras kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di seluruh Indonesia telah berjalan dengan baik.
Kualitas beras yang dibagikan pun sudah tepat dan sesuai ketentuan.
Hal ini sekaligus memastikan Bulog tidak memiliki kaitan dengan isu beras bercampur plastik yang ditemukan pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Baca: Polisi Ikut Selidiki Temuan Beras Plastik Dalam Paket BPNT, Kasus Ditangani Polres Cianjur
Baca: Heboh Beras Bansos Bercampur Biji Plastik, Begini Kata Bupati Cianjur
Lantaran program itu berbeda dengan bansos beras yang saat ini dikerjakan Bulog.
Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras dari gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia terjamin baik.
Menurutnya, Bulog telah menetapkan ‘quality control management’ yang bertugas memastikan beras bulog sesuai standar kualitas terbaik.
“Setelah melewati petugas pengawas kualitas beras di gudang Bulog, selanjutnya beras program Bantuan Sosial ini diserahkan kepada jasa pengangkut/transporter yang telah ditunjuk oleh Kementerian Sosial RI untuk melakukan pendistribusiannya kepada keluarga penerima manfaat,” kata Awaludin dalam keterangan resminya, Selasa (22/9/2020).
Ia menjelaskan, saat ini Bulog tengah dipercaya menyediakan beras untuk program bansos, bukan program BPNT.
“Tim monitoring dan evaluasi BULOG sudah diterjunkan untuk memastikan semua pelaksanaan program bantuan sosial di seluruh Indonesia berjalan dengan baik. Pengawasan dan monitoring terus berjalan sebagai upaya untuk menjamin kualitas beras Bulog memang baik,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Isu Beras Bercampur Plastik, Bulog: Tak Ada Kaitan dengan Bansos"