TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menegaskan belum pernah mendengar adanya kabar rekening cleaning service di Kejaksaan Agung (Kejagung) mencapai Rp100 juta.
Cleaning service tersebut diketahui merupakan saksi dalam kasus kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu.
"Belum pernah dengar sebelumnya," ujar Boyamin, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (26/9/2020).
Baca: Kejagung Bakal Bongkar Isu Cleaning Service Miliki Uang Rp 100 Juta
Baca: Politikus Gerindra Minta Polisi Dalami Rekening Cleaning Service Kejagung Capai Rp 100 Juta
Boyamin mengaku tak bisa berbicara banyak, karena dirinya juga tidak memiliki bukti apapun terkait informasi tersebut.
"Maaf, aku belum punya bukti (soal informasi) ini," kata Boyamin.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan meminta Jaksa Agung ST Buhanuddin berhati-hati terkait adanya saksi seorang cleaning service yang bekerja di lantai bawah, tetapi bisa sampai ke lantai 6 dan kabarnya memiliki uang Rp 100 juta direkeningnya.
"Tolong bapak hati-hati, ada tidak manipulasi keterangan, Jaksa Agung harus curiga. Clening service ini ditenggarai bukan hanya cleaning service, bisa berbuat sesuatu," papar Arteria.
Baca: Arteria Dahlan Pertanyakan Mengapa Saksi Cleaning Service yang Punya Tabungan Rp 100 Juta Digunduli?
Baca: Jaksa Agung Curigai Cleaning Service Terkait Kebakaran Gedung Kejagung, Gegara Uang & Akses ke Sini
Menanggapi hal tersebut, Burhanuddin menyebut pihaknya bersama Kepolisian telah mengusut cleaning service yang menjadi saksi terkait kebakaran gedung Kejaksaan Agung.
"Adanya informasi rekening-rekening, mohon izin. Ini sudah di dalami oleh penyidik Kabareskrim, tentang adanya rekening, katanya Rp 100 juta yang tidak sesuai dengan pendapatannya," kata Burhanuddin.