Seperti akun @dhayupurnama yang mengatakan bahwa memang sejak dulu daerah tersebut rawan pelecehan seksual.
"Udh dri dulu min klo daerah situ."
Akun @haidaraprianto juga memberikan komentar yang mendapatkan banyak tanggapan dari netizen lainnya.
"Umpamane macak wedok nggawe jilbab ngunu piye. nggawe daleman Wesi..dekne Ben zonk,, terus dicekel di ilikitik sampe semaput."
(Seandainya berpura-pura memakai jilbab bagaimana? Memakai pakaian dalam dari besi. Biar zonk, terus ditangkap dan digelitiki sampai pingsan)
Lalu akun @rizka8245 juga memberikan komentar agar korban tak segan untuk teriak.
"Lain kali dilawan wae mbak... dibengok i copet ngno lo... ben dikiter wong akeh ben bonyok ben kapok.. lek gak diapali plat no motor barang kali ezt incerane pak police. Setuju min."
(Lain kali dilawan saja mbak. Diteriaki copet gitu lo. Biar dikejar orang banyak biar bonyok biar kapok. Kalau tidak hafal dicatat saja nomor polisinya. Barangkali jadi incaran polisi)
Baca: Aksi Begal Payudara di Pati Terekam CCTV, Pelaku Sampai Berbalik Arah Kejar Korban
Sementara itu, Kapolsek Jetis, Iptu Edy Sucipta mengaku sudah mengetahui kabar yang viral di media sosial tersebut.
Namun dia mengatakan, korban tidak melakukan pelaporan ke Mapolsek Jetis.
Ia menyarankan korban agar melapor ke mapolsek agar polisi mempunyai dasar hukum untuk memproses dan mengejar pelaku.
"Jangan lupa catat nopolnya. Segera lapor seketika itu," ujarnya.
Di daerah tersebut, lanjut Iptu Edy Sucipta sudah ada lampu, namun memang tidak terlalu terang.
Untuk itu, jika perempuan terpaksa pulang malam dan melewati daerah tersebut sebaiknya tidak sendiri.
Sebelumnya, di akun Instagram @infoponorogo juga mengunggah tangkapan layar percakapan di WhatsApp yang menunjukkan adanya pelecehan seksual.
Berikut ini tangkapan layar obrolan di WhatsApp yang diunggah @infoponorogo pada Kamis (24/9/2020) malam
"Halo min, selamat malam, ini mohon maaf Nomer saya di blur ya, dan mohon untuk di share kepada teman-teman khususnya perempuan agar Iebih waspada dan berhati hati ketika pulang malam. jadi tadi sekitar jam 9 malam teman saya menjadi korban pelecehan di jalan (diremas payudara) oleh orang yang tidak dikenal (gendernya laki laki) ketika hendak pulang di sekitar jalan Winong menuju perempatan Jetis dengan mengendarai motor, setelah itu pelaku pelecehan Iangsung ngebut ke arah perempatan Jetis dan menghilang karna memang teman saya tidak sempat mengejar alias masih shock. lni posisinya teman saya memakai pakaian yang tertutup (jadi mohon untuk teman-teman tidak menyalahkan pakaian), terima kasih min semoga bisa menjadi pelajaran."
"Hoalah, kok yo ora mari tho. Sakjane wong koyo ngene iki obate entek opo piye?
Ben kapok ngono lek dikiter kenek jalukane dikapakne wong loro utek ngene iki?
Ati ati cah wedok sing muleh bengi dewe. Goleko konco barengan," tulis akun @infoponorogo di keterangan fotonya.
(Hoalah kok ya belum sembuh to. Sebenarnya orang seperti ini obatnya habis atau bagaimana? Biar menyesal kalau dikejar mintanya diberi pelajaran orang tidak punya otak ini. Hati-hati yang perempuan kalau pulang malam sendiri cari teman. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/TribunJatim.com)