TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menyebut mahasiswa dan buruh yang berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10) kemarin murni mengutarakan aspirasinya.
Sedangkan kerusuhan yang belakangan terjadi, dicurigai sebagai aksi kelompok penyusup.
Oleh karena itu, pihak TNI/Polri saat ini tengah mencari kelompok perusuh tersebut.
"Saya yakin para mahasiswa, buruh, hanya ingin menyampaikan aspirasinya saja. Tetapi di sisi lain ada kelompok - kelompok yang memang membuat kerusuhan dan mencoba agar terjadinya kerusakan atau terjadinya bentrok antara masyarakat dengan aparat. Ini yang nanti akan kita cari, ya," kata Dudung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2020).
Dudung meminta jajarannya untuk mencari dan menemukan tokoh - tokoh yang menggerakkan massa membuat kerusuhan di lapangan. Sebab ia meyakini kerusuhan kemarin punya tokoh penggerak.
Baca juga: Irjen Nana: 29 Personel Polri dan 3 Anggota TNI Terluka Saat Amankan Aksi Unjuk Rasa UU Cipta Kerja
"Cari dan temukan siapa tokoh - tokoh yang di lapangan pasti akan ada penggeraknya, dan itu lebih penting saya yakin bahwa masyarakat yang lebih besar lebih banyak mengidamkan ketentraman dan keamanan," tuturnya.
Meski meminta mencari kelompok yang sengaja membuat rusuh, dirinya mengimbau kepada para anggota untuk tetap mengedepankan sikap humanis, persuasif dan profesional.
"Saya sampaikan kepada anggota, agar di dalam proses pelaksanaan penindakan terhadap para perusuh agar profesional dengan tetap mengedepankan persuasif, humanis, tapi tegas," pungkas Dudung.