Zazali menjelaskan, meski Sukardi mengaku bisa mengobati Covid-19, para korbannya bukan pasien terkonfirmasi Covid-19.
"Enggak, enggak ada gejala juga. Hanya pelaku menawarkan diri ini untuk penangkal. Dia akan mengobati secara non medis. Misal takut Covid-19 nanti datang ke dukun itu," ungkap Zazali.
Fakta di atas dibuktikan melalui hasil rapid test yang dilakukan Polsek Jatiuwung kepada semua korban Sukardi.
"Semua sudah dirapid test dan semua korban non-reaktif. Semuanya, termasuk pelaku (SD) juga sudah dirapid test dan non-reaktif," kata Zazali.
Ternyata Hanya Sopir Angkot
Polisi menangkap Sukardi pada Jumat pagi.
Rupanya, Sukardi membuka jasa menawarkan kesaktian palsunya sejak dua pekan lalu.
"Dia baru dua minggu praktik dan dari mulut ke mulut saja," ucap Kapolsek Jatiuwung Kompol Aditya.
Sukardi sudah mendekam di balik jeruji besi Polsek Jatiuwung untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara polisi masih menunggu laporan korban lainnya.
Sebenarnya, Sukardi bukanlah dukun dalam arti sebenarnya.
Baca juga: Bisa Sembuhkan Covid-19, Dukun Jadi-jadian Cabuli 7 Wanita di Tangerang
Lantaran pandemi Covid-19, ia banting setir menjadi dukun dan mengelabui banyak korbannya.
Sehari-hari, Sukardi berprofesi sebagai sopir angkot di Tangerang.
"Sopir angkot, karena pandemi ini penghasilan turun dan dia kadang-kadang ada yang manggil jadi tukang urut," ucap AKP Zazali.
Nafsu bejatnya tak terbendung, Sukardi pun memanfaatkan kepanikan korbannya.
"Mungkin dengan adanya momen Covid-19 itu dia menawar-nawarkan diri bahwa dia bisa ngobatin Covid juga," sambung Zazali.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Banyak Wanita Dicabuli Dukun yang Ngaku Bisa Sembuhkan Covid-19, Ternyata Sopir Angkot