TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) SI mengungkapkan kekecewaan setelah hanya ditemui oleh staf khusus Presiden Aminuddin Ma'ruf.
Hal ini terjadi saat BEM SI melakukan aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat, (16/10/2020).
"Akan tetapi, kembali yang menemui massa aksi bukan orang yang kami harapkan, melainkan Staff Khusus Milenial yang dirasa bukan representatif dari Presiden Republik Indonesia," ujar Koordinator Wilayah BEM Se Jabodetabek-Banten Aliansi BEM SI Bagas Maropindra melalui keterangan tertulis, Sabtu (17/10/2020).
Bagas mengungkapkan pihaknya berharap ditemui oleh Presiden Joko Widodo dalam aksi tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi Utus Aminuddin Maruf Temui BEM SI yang Demo UU Cipta Kerja di Kawasan Monas
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Massa yang Demo Tolak UU Cipta Kerja di Dekat Patung Kuda Bubar
Mereka berniat menyampaikan aspirasi terkait pencabutan UU Cipta Kerja melalui Perppu.
"Menyuarakan pencabutan UU Cipta Kerja dengan harapan bisa bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia," tutur Bagas.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi memerintahkan staf khusus Presiden Aminuddin Ma'ruf untuk menemui BEM Seluruh Indonesia yang melakukan aksi unjuk rasa Undang-undang Cipta Kerja di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat, (16/10/2020).
Aminuddin yang merupakan mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016 tersebut mengatakan bahwa ia menemui para pengunjuk rasa sekitar pukul 15.00 Wib.
"Iya saya dari istana, (perintah) Bapak Presiden," ujar Aminuddin kepada wartawan, Jumat, (16/10/2020).