TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Namanya Suwarno, seorang pedagang kelapa parut di Pasar Petisah, Medan, Sumatera Utara.
Siapa sangka, dengan berjualan peras santan kelapa, dirinya mampu mengantarkan kedua anaknya meraih gelar sarjana di universitas negeri.
Ya, putri pertamanya, Selly Pertiwi yang lahir 30 April 1996 lulus cumlaude di Universitas Negeri Semarang, Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Selly yang masuk kuliah tahun 2015, menyelesaikan kuliahnya selama 4,5 tahun.
Langkah Selly diikuti pula oleh adiknya, Muhammad Alvi Syahri yang lahir 15 September 1998, masuk kuliah di Universitas Sumatera Utara tahun 2016.
Baca juga: Ayah Menangis Gantikan Wisuda Putrinya yang Meninggal, Cum Laude dengan IPK 3,90, Sempat Ingin S2
Alvi mengambil Jurusan Arsitektur dan lulus dengan torehan yang sama dengan sang kakak.
Kesuksesan keduanya memang tak lepas dari peran Suwarno dan Yatimah, istri yang dinikahinya tahun 1995 silam.
Keduanya berjuang keras menyisihkan pendapatan untuk kebutuhan anak-anak dari usaha peras santan kelapa.
Andai saja pria lulusan SMA ini memutuskan banting stir dari usaha peras santan kelapa, mungkin cerita akan berbeda.
"Sudah 29 tahun saya merintis usaha ini. Saya masih ingat memulainya dari nol, tahun pertama, saya jualan dengan naik sepeda, dan sehari hanya laku 10 biji, saat itu belum ada karyawan, rumah pun masih ngontrak," tutur Suwarno kepada Warta Kota, Selasa (20/10/2020).
Ia menjelaskan, dirinya tetap bersabar menekuni pekerjaannya.
Rezekinya justru semakin bertambah ketika telah memiliki momongan, Selly Pertiwi, dan Muhammad Alvi Syahri.
Selalu ada rejeki dari pekerjaan yang ditekuni dan didoakan setiap hari.
Begitu pula saat kelahiran anaknya yang ketiga, Muhammad Satria, pada 21 September 2002 serta anak ke empat, Adinda Nabila yang lahir pada 14 September 2007, usahanya tetap berkembang.