Hal ini lantaran saat kunjungan menimbulkan kerumunan massa yang cukup banyak dan padat.
"Saat ini kan Kabupaten Bogor masih menerapkan PSBB pra AKB. Jadi masyarakat seharusnya menjaga diri dengan cara menghindari kerumunan, cuci tangan dan jaga jarak," jelasnya.
Pelaksanaan rapid dan swab test ini dilaksanakan sebagai upaya deteksi dini agar tidak terjadi klaster Covid-19 baru.
“Saya juga harapkan masyarakat agar ikut di pelaksanaan rapid test ini. Tes ini gratis, tidak ada pungutan sama sekali dan ini program dari pemerintah," jelas Burhanuddin.
1000 alat rapid dan swab test tersedia
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Drg. Mike Kaltarina, mengatakan, pada pelaksanaan rapid dan swab massal kali ini pihaknya menyediakan 1.000 alat.
"Saat ini kami bentuk dua pos rapid test. Pertama di sini (Desa Sukagalih) dan ke dua di Desa Kuta. Kita sediakan 1.000 alat rapid dan swab," katanya.
Baca juga: Kepala Desa Hingga Bupati Bogor Ade Yasin Akan Diperiksa Soal Acara Habib Rizieq di Megamendung
Baca juga: Kegiatan FPI di Megamendung, Polisi Dalami Ada Tidaknya Perbuatan Pidana
Menurut Drg. Mike, rapid dan swab test kali ini juga tidak hanya untuk dua desa di acara Habib Rizieq saja.
Namun, masyarakat di Kecamatan Megamendung juga bisa mengikuti pelaksanaan test ini.
"Saat ini kami menggunakan petugas dari Puskesmas Ciawi dan petugas swab dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Ini berlaku untuk siapa saja bukan hanya jamaah saja," jelas Drg. Mike.
Gubernur Ridwan Kamil dipanggil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil diperiksa di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Kehadiran pria yang sering disapa Kang Emil itu terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan dalam acara Habib Rizieq Shihab.
Sebab, Imam Besar FPI itu sebelumnya menggelar acara keagamaan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.