News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Pemprov DKI Jakarta Diminta Konsisten Tekan Penyebaran Kasus Covid-19

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan penyemprotan cairan disinfektan yang dilakukan oleh anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya menggunakan kendaraan water cannon di sekitar Markas Front Pembela Islam (FPI), di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020). Penyemprotan dilakukan sekitar pukul 14.30 WIB menggunakan sejumlah kendaraan water cannon dari berbagai sisi jalan. Kegiatan itu sebagai komitmen Polda Metro Jaya untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) setelah ditemukan adanya beberapa warga yang terpapar Covid-19 seusai menghadiri acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan anak Rizieq Shihab yang diselenggarakan di kawasan tersebut. Tribunnew/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi IX DPR meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta konsisten menegakkan aturan yang telah dibuatnya, untuk menekan penyebaran kasus positif di wilayah Ibu Kota Negara.

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harus melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait upayanya menekan Covid-19.

Hal tersebut, harus dilakukan karena saat ini jumlah kasus di Jakarta masih tertinggi dibanding daerah lainnya.

"Pemprov kan sudah mengusulkan PSBB, tinggal bagaimana pelaksanaanya. Saya minta evaluasi, karena saya lihat Jakarta kurang konsisten dalam proses pengendalian pelaksanaan PSBB," papar Rahmad saat dihubungi di Jakarta, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Ada yang Positif Covid-19, Massa Kerumunan Habib Rizieq Diminta Tes dan Isolasi Mandiri 14 Hari

Sikap tidak konsisten menegakkan aturan PSBB, kata Rahmad, terlihat adanya pembiaran kerumunan massa dalam serangkaian acara yang dilakukan Habib Rizieq Shihab beberapa waktu lalu.

"Gubernur (Anies Baswedan) berulang kali menyampaikan akan menutup, melarang, atau menghentikan kegiatan pada fase-fase di era pandemi. Tapi faktanya apa? Ribuan orang berjubelan tidak ada tindakan, sehingga itu memunculkan klaster baru," papar politikus PDIP itu.

"Ingat ya, ke-inkonsistensi-nya Pemprov DKI ini menimbulkan pesimis dari masyarakat. Satu-satunya cara adalah penegakan disiplin PSBB itu, melakui 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan)," sambung Rahmad.

Menurut Rahmad, selama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya tidak tegas menegakkan disiplin pencegahan Covid-19 di wilayahnya, maka jumlah kasus positif akan terus mengalami peningkatan.

"Kalau tidak disiplin dan tidak menggunakan pendekatan tegas, saya kira ini akan terus, masih panjang (pandemi Covid-19)," ucap Rahmad.

Diketahui, penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 tertinggi di Indonesia terjadi di DKI Jakarta.

Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Minggu (22/11/2020) jumlah kasus harian di DKI Jakarta berjumlah 1.342 pasien.

Dengan demikian total kasus positif di DKI Jakarta menjadi 127.164 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini