TRIBUNNEWS.COM - Mengenai pemasangan baliho Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, tampaknya masih berlanjut.
Diketahui, banyak masyarakat mengapresiasi tindakan TNI mencopot baliho Rizieq Shihab yang dipasang tanpa izin.
Tak hanya itu, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Aburachman, mengeluarkan ancaman bagi siapa saja yang masih nekat memasang baliho Rizieq.
Dirangkum Tribunnews, berikut ini fakta baru mengenai baliho bergambar Rizieq Shihab:
Baca juga: Selain Makanan Bergizi dan Olahraga, Pangdam Jaya Jaga Suasana Hati dan Pikiran Agar Tidak Stres
Baca juga: Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman Ungkap Alasannya Menghukum Kopda Asyari
1. TNI banjir karangan bunga
Senin (23/11/2020), karangan bunga tampak memenuhi Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya di Cililitan, Jakarta Timur.
Mengutip Kompas.com, puluhan karangan bunga tersebut berasal dari berbagai elemen masyarakat.
Karangan bunga tersebut merupakan bentuk apresiasi masyarakat terhadap tindakan TNI mencopot baliho Rizieq SHihab.
"Terima kasih kepada TNI dan Polri yang telah bertindak tegas dengan mencabut baliho-baliho yang meresahkan masyarakat," bunyi satu di antara sekian karangan bunga yang berasal tulis alumni ITS.
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Aburachman, mengatakan dukungan itu tak hanya untuk TNI saja.
Melainkan juga ditujukan pada polisi dan Satpol PP.
"Ini untuk polisi juga, karena pada dasarnya, sebetulnya pencabutan baliho oleh polisi, dalam hal ini Satpol PP. Kami lakukan sama-sama," ujar Dudung, Senin, di lokasi.
"Sekarang situasi sudah mulai aman, harapan masyarakat sudah mulai membaik," pungkas dia.
2. 900 spanduk Rizieq Shihab sudah dicopot
Baca juga: Pangdam Jaya Mayjen Dudung Mengaku Banyak Seniornya di TNI Dukung Pencopotan Baliho Rizieq Shihab
Baca juga: Pangdam Jaya Dudung Abdulrachman Tak Gentar Jabatannya Dicopot
Sebanyak 900 spanduk Rizieq Shihab telah dicopot.
Diketahui, penertiban spanduk dan baliho Rizieq Shihab tanpa izin ini sudah dilakukan sejak akhir September 2020 oleh aparat gabungan.
"Sampai saat ini hampir 900-an (spanduk) di DKI (ditertibkan), bahkan ada warga yang ikut turunkan," terang Dudung, Senin, dilansir Kompas.com.
Dicopotnya spanduk serta baliho tersebut karena lokasi pemasangan tidak pada tempatnya.
Selain itu, pemasangan spanduk dan baliho telah melanggar ketertiban umum.
"Itu (penertiban spanduk) sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri, dan Satpol PP."
"Awalnya yang turunkan Satpol PP, tapi Front Pembela Islam (FPI) minta dinaikkan lagi."
"Mereka siapa? Kalau pemerintah itu jelas organisasinya. Kok bisa takut sama mereka?" tutur Dudung.
Ia pun menegaskan penertiban spanduk dan baliho di DKI Jakarta tak hanya berlaku bagi poster yang menampilkan gambar Rizieq Shihab.
"Kita turunkan poster tidak hanya Rizieq Shihab saja, poster lain juga kita turunkan. Yang ilegal kita turunkan," tegas dia.
Baca juga: Pangdam Jaya: Saya Tidak Bisa Membubarkan FPI
Baca juga: Pangdam Jaya Bantah Dapat Perintah dari Presiden Jokowi Copot Baliho Habib Rizieq
3. Panglima TNI tak pernah memerintah Pangdam Jaya
Mengenai pencopotan baliho bergambar Rizieq Shihab, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tak pernah memerintahnya.
Meski begitu, Dudung mengaku setiap kegiatan yang ia lakukan, termasuk pencopotan baliho Rizieq Shihab, dirinya selalu melapor pada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
"Tetapi setelah kegiatan pasti saya laporkan kepada Panglima TNI dan harus diketahui oleh Panglima TNI," ujarnya, Senin, dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Dudung mengatakan pencopotan baliho Rizieq Shihab sudah dilakukan prajuritnya sesuai prosedur.
Yakni sebelumnya sudah dilakukan Satpol PP DKI Jakarta bersama Polri dan TNI sejak dua bulan lalu.
Namun, seperti diketahui, FPI kembali memasang baliho bergambar Rizieq Shihab yang telah diturunkan.
“Kita laksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, dikedepankan Polisi Pamong Praja (Pol PP) karena Pol PP yang menjalankan Peraturan Gubernur pemerintahan di wilayah," tandas Dudung.
4. Pangdam Jaya keluarkan ancaman
Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengeluarkan ancaman akan menangkap siapa saja yang berupaya memasang kembali baliho Rizieq Shihab.
Baca juga: Temui Pangdam Jaya, Kapolda Pastikan Soliditas TNI-Polri, Imbau Jangan Coba-coba Ganggu Jakarta
Baca juga: Dikritik Copot Spanduk Rizieq Shihab, Pangdam Jaya: Yang Dukung Lebih Banyak
"Sudah pasti, nanti dengan Kapolda, kami tangkap," tegas Dudung, Senin, dilansir Kompas.com.
Ancaman ini terkait pemasangan baliho Rizieq Shihab sebelumnya, di lokasi yang tak semestinya dan melanggar peraturan.
Tak hanya itu, baliho Rizieq Shihab juga dinilai mengandung makna provokasi.
"Memangnya ada apa dengan Indonesia sampai ada revolusi akhlak. Isinya provokasi," ujar Kepala Penerangan Kodam Jaya, Letkol Arh Herwin Budi Saputra.
Bukan hanya di Jakarta, penertiban baliho dan spanduk Rizieq Shihab juga berlangsung di luar daerah Jakarta.
Seperti Jawa Timur, Sumedang, Semarang, hingga Palembang.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad/Achmad Nasrudin Yahya)