Bahkan, Dudung menyebut lebih baik FPI dibubarkan.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat, saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya," katanya.
Pangdam meminta FPI memahami aturan yang berlaku. Dudung menegaskan, aparat akan lebih tegas menindak FPI jika ormas tersebut kembali melanggar aturan.
Dudung menyebut, FPI tidak bisa seenaknya sendiri.
"Ke depan untuk imbauan kepada mereka, kami sampaikan biar mereka (FPI) paham tentang hukum yang berlaku," kata Dudung di Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta, di Cililitan, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020).
Terima perwakilan tokoh lintas agama
Hari ini Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menerima perwakilan tokoh lintas agama.
Pada kesempatan itu, Pangdam Jaya menyesalkan adanya kelompok umat beragama yang menolak keberagaman dalam masyarakat.
Sebagai seorang umat Islam, dia menyesalkan sikap pihak yang mengatasnamakan Islam namun perilakunya di masyarakat justru mencoreng agama Islam sendiri.
"Istilah amar ma'ruf nahi munkar digunakan untuk seolah-olah melakukan klaim kebenaran sembari menegaskan yang lain," kata Dudung di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Rabu (25/11/2020).
Meski tidak gamblang menyebut pihak mana, sikap mengklaim kebenaran dan memaksa orang lain agar sependapat ini disebut berdampak buruk.
Terlebih masyarakat Indonesia tidak hanya menganut satu agama, secara budaya pun masyarakat Indonesia terdiri dari beragam budaya.
"Sehingga yang muncul di permukaan adalah wajah agama yang kaku dan maunya menang sendiri. Padahal sudah jelas agama Islam adalah rahmatan lil alamin, artinya kasih sayang untuk keseluruhan alam," ujarnya.
Dudung menuturkan perbedaan pandangan dalam beragama ini jadi lebih buruk ketika ada pihak yang menghasut sehingga terjadi perpecahan.