TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) bersama Yayasan Gema 86 melakukan bakti sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak Covid-19.
Bakti sosial disetujui dan ditandatangani oleh Ketua Yayasan Gema 86 Mayjen TNI Joko Warsito dan Ketua GMRI Eko Sriyanto Galgendu melalui surat yang diterima Pabanda Bakti Sterdam Jaya Mayor Infantri Yudho Fitrianto.
Ketua Yayasan Gema 86 Mayjen TNI Joko Warsito menyampaikan bahwa pihaknya dan GMRI konsisten membantu ekonomi masyarakat terimbas pandemi Covid-19.
"Menyelenggarakan bakti sosial dalam rangka kita membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Sehingga ekonominya juga semakin baik," ujarnya di Kantor Yayasan Gema 86, Kemayoran, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Yayasan Gema 86 mendukung upaya GMRI dalam membantu masyarakat di tengah bencana non alam Covid-19. Bergerak bersama dengan sejumlah pihak yang ikut peduli terhadap masyarakat.
"Kita komunikasi sudah sangat baik. Memang kita sepakat dengan GMRI dalam situasi seperti ini harus peduli harus terjun langsung ke bawah," kata Mayjen TNI Joko Warsito.
Bakti sosial tidak akan berhenti sampai di sini. Mayjen TNI Joko Warsito berharap semua pihak dapat lebih terdorong membantu kondisi ekonomi masyarakat menjadi lebih baik.
"Harapan kita dengan GMRI jangan lelah, jangan berhenti untuk kita berbagi. Kita akan menggandeng semua komponen masyarakat kita untuk bersama-sama berjuang membantu masyarakat terdampak Covid-19," jelasnya.
Ketua GMRI Eko Galgendu menambahkan bahwa bakti sosial akan terus dilakukan bersama tokoh agama untuk membantu masyarakat di tengah pandemi.
"Jadi, seperti yang dikatakan ketua Yayasan Gema 68 kita maju terus pantang mundur. Ke depan, Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia berencana untuk menggalang bakti sosial bersama pemuka lintas agama," jelasnya
Menurut Eko Galgendu, kegiatan ini menjadi suatu nilai kekuatan bagi siapapun. Karena tujuan besar akan bisa tercapai ke depan dengan menggerakkan semua elemen masyarakat.
"Pastinya kita dengan mengetuk hati para donatur. Mereka yang mau peduli kegiatan bakti sosial, mereka yang peduli terhadap permasalahan kerukunan, mereka yang peduli terhadap dampak daripada Covid-19," jelasnya.
Adapun, bantuan yang diberikan dalam bakti sosial berupa beras sebanyak 5 ton. Terdiri dari 1000 paket per 5 kilogram.