TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 22 peserta aksi 1812 dinyatakan reaktif Covid-19.
Hasil ini diketahui setelah mereka menjalani tes rapid antigen yang disediakan Tim Dokkes Polri, pada Jumat (18/12/2020) kemarin.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria atau Ariza menyayangkan hal tersebut.
Padahal, kata dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun telah mengimbau masyarakat agar tidak berkerumunan
"Kami menyampaikan jangan ada kegiatan yang menimbulkan kerumunan karena berpotensi penyebaran virus," jelas Ariza, sapaannya, di Balai Kota Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: 13 Hari Isolasi Mandiri, Wagub DKI: Diet Gagal Total, Sehari 5 Kali Makan, Banyak Dapat Kiriman Jamu
Ariza pun menuturkan rapid antigen merupakan tes Covid-19 yang relevan.
Karenanya, kata Ariza, pasien yang reaktif Covid-19 secepatnya wajib melakukan isolasi mandiri.
"Kalau terjadi penyebaran harus diperiksa antigen atau PCR. Kalau ada yang positif langsung dibawa ke rumah sakit atau rujukan," tutur dia.
Baca juga: Polri Amankan 445 Peserta Aksi 1812, 5 Orang Ditetapkan Tersangka karena Bawa Senjata dan Narkoba
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan 22 peserta aksi 1812 reaktif Covid-19.
"Kami telah lakukan tracing Covid-19, sampai dengan sekarang ini ada 22 orang yang reaktif," kata Yusri, saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Sabtu (19/12/2020).
"Kami langsung rujuk ke RSD Wisma Atlet Kemayoran. Ini menandakan bisa jadi dari kerumunan," tutup Yusri.
Polisi buka pos rapid test untuk massa aksi 1812
Pihak kepolisian menyediakan posko rapid test Covid-19, di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020) siang.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, menjelaskan posko rapid antigen Covid-19 tersebut disediakan untuk massa aksi 1812.