TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan angka kejahatan di DKI Jakarta turun sekitar tujuh persen pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini diungkap Fadil dalam rilis akhir tahun 2020 Polda Metro Jaya.
Berdasarkan penuturan Fadil, tahun 2019 total tercatat 32.614 kasus, sementara pada 2020 tercatat 30.324 kasus.
"Jumlah kasus tindak pidana atau crime total mengalami penurunan dari 32.614 kasus pada tahun 2019 menjadi 30.324 kasus pada tahun 2020 mengalami penurunan sebanyak 2.290 atau sebesar 7 persen," ujar Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Baca juga: Kejahatan Siber Cenderung Melonjak Selama Masa Pandemi Covid-19
Sementara dari tingkat penyelesaian kasus oleh kepolisian di tahun 2020 justru mengalami peningkatan dibanding tahun 2019.
Peningkatannya pun berkisar di angka tujuh persen.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut, sepanjang 2020 ini situasi kamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya kondusif.
"Crime clearance mengalami kenaikan 2.385 kasus atau 7 persen," katanya.
Adapun jenderal bintang dua itu menegaskan secara umum situasi kamtibmas di Ibukota terbilang kondusif.
"Secara umum situasi kamtibmas di Polda Metro Jaya kondusif dengan indikator permasalahan sosial dan kriminalitas menonjol dapat diselesaikan dengan baik dan kasus-kasus yang jadi perhatian masyarakat dapat dikelola dengan baik," jelasnya.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Jawa Timur itu mengungkap 11 kasus yang menonjol selama tahun 2020 antara lain pembunuhan, penganiayaan, pencurian, perampokan, curanmor, kebakaran, judi, pemerasan atau pengancaman, pemerkosaan, narkotika, dan kenakalan remaja.
Fadil juga mengatakan bahwa angka kejahatan di Jakarta menurun setiap 1 menit 22 detik per harinya.
"Bila tahun 2019 setiap 15 menit (terjadi kejahatan, - red), maka tahun 2020 adalah 17 menit 33 detik," tandasnya.