TRIBUNNEWS.COM - Ditlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo membeberkan mengenai tabrakan oleh Aiptu Imam Chambali dan tiga orang pemotor di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Tabrakan maut tersebut menyebabkan satu orang tewas dan satu orang luka berat.
Saat itu, Imam tengah bertugas dalam kegiatan Operasi Lilin 2020.
Baca juga: Kronologi Mobil yang Dikendarai Polisi Tabrak 3 Pemotor di Pasar Minggu, 1 Tewas di Lokasi
Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Ragunan, tepatnya di dekat Bank BNI 46, Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Jumat (25/12/2020) siang.
“Kalau menurut keterangan dari pimpinannya, yang bersangkutan sedang melaksanakan tugas untuk Operasi Lilin 2020,” ujar Sambodo saat ditemui ketika olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Raya Ragunan, Jumat malam.
Sambodo mengatakan, penyidik Direktorat Lalu Lintas dan Propam Polda Metro Jaya masih mendalami keterangan dari Aiptu Imam.
Aiptu Imam diketahui berasal Kesatuan Pam Obvit Polda Metro Jaya.
“Kami data ulang saksi-saksi yang melihat kejadian sehingga nanti dari keterangan saksi, dari barang bukti, dan petunjuk-petunjuk lainnya, nanti kami akan laksanakan gelar perkara untuk menentukan siapa tersangka dari kejadian ini,” ujar Sambodo.
Baca juga: Gara-gara Lalai saat Buka Pintu Mobil, Pengendara Motor Terjatuh, Pembonceng Tewas di TKP
Berawal dari cekcok
Kecelakaan maut tersebut bermula saat mobil Hyundai i20 berplat nomor B 369 HRH yang dikendarai Handana Riadi Hanindyoputro (25) menyerempet mobil Toyota Innova B 2159 SIJ yang dikendarai oleh Aiptu Imam di jalur lambat hingga hampir keluar jalur.
Peristiwa itu terjadi sejak mereka berada di depan SMA 28 Jakarta.
“Kalau dipepet terus, mobil polisi bisa terbalik. Itu dipepet sampai SMP Suluh, kemudian dipotong oleh mobil polisi di putaran balik dekat Balai Rakyat (GOR Pasar Minggu),” ujar korban sekaligus saksi kecelakaan, M Sharif (41).
Kedua mobil tersebut melaju dari Jalan Mangga Besar ke arah Pasar Minggu. Sharif mengatakan, Imam dan Handana sempat membuka kaca mobil.
“Dia (Handana) ngatain lah kayaknya. Mobil polisi itu kemudian ngegunting (memotong jalur) di dekat putarah arah Balai Rakyat, lalu cekcok."